Jakarta, Aktual.com – Menyikapi 3 tahun pemerintah Joko Widodo (Jokowi) – Jusuf Kalla (JK), Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan dinamika capaian kinerja yang telah dilakukan.
Dalam hal kontribusi terhadap penerimaan negara, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (Biro KLIK) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengungkapkan memang pada tahun 2016 penerimaan melemah menjadi Rp 111,97 T.
Namun kontribusi sektor ESDM diklaim kembali menguat 6% hingga bulan September 2017, dan diproyeksi akan terus naik hingga 35% pada akhir tahun 2017 ini.
“Subsektor migas masih mencatatkan angka penerimaan Negara tertinggi dibanding dua subsektor lainnya. Bahkan, dibandingkan tahun lalu, hingga September 2017 kontribusi Migas mengalami kenaikan sekitar 10,25% menjadi Rp 92,43 T. Kenaikan harga minyak dunia yang sebelumnya sempat melemah turut menjadi faktor penyebab naiknya kontribusi ESDM terhadap penerimaan negara di tahun 2017 yang mencapai 118,69 T,” ujar dia secara tertulis Rabu (18/10).
Capaian sektor migas kali ini dikatakan lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya yang berada pada angka Rp 111,97 T. Penerimaan Negara ini tegas Dadan diproyeksikan meningkat kembali hingga akhir tahun 2017 yakni masing-masing mencatatatkan angka sebagai berikut: Migas Rp 118,44 T, EBT Rp 0,66 T dan Minerba pada nilai Rp 32,40 T.
“Tiga tahun terakhir (2014-2016) menjadi ujian bagi industri migas secara global. Turunnya harga minyak bumi yang berimbas kepada menurunnya produksi, menjadi pangkal gayung sambut penurunan kontribusi ESDM terhadap penerimaan negara. Berbagai skema dilakukan oleh pemerintah guna meningkatkan investasi di sektor ESDM, dari penyempurnaan peraturan perundang-undangan hingga pemberian insentif bagi investor migas,” pungkas dia.
Laporan: Dadangsah Dapunta
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby