Ilustrasi Pajak (Istimewa)

Jakarta, Aktual.com – Indef melihat target pajak pada tahun ini dan tahun depan akan mengalami kegagalan dari target yang ada (shortfaal). Hal ini karena pemerintah dalam mengejar pajak justru menekan dunia usaha.

“Kondisi itu akan membuat pemerintah panik dan akan melakukan extra effort untuk mengejar penerimaan pajak. Cuma sayangnya hal itu akan menekan optimisme dunia usaha,” tandas ekonom Indef, Eko Listiyanto di Jakarta, Rabu (18/10).

Dia menegaskan, ancaman shortfall pajak di APBN-P 2017 sangat nyata. Karena hingga September 2017 realisasi penerimaan pajak hanya 60 persen dari target.

“Terlebih pada 2018 nanti tidak ada program seperti tax amnesty, sehingga target di tahun depan pun bisa meleset,” kata dia.

Menurut Eko, pada dasarnya target pendapatan negara di RAPBN 2018 mencapai Rp1.894,7 triliun terbilang realistis, asalkan penerimaan pada APBN-P yang sebesar Rp1.736,1 triliun bisa tercapai 100 persen.

“Jika target itu meleset, maka sinyal optimisme perekonomian di 2018 juga akan melemah,” ucapnya.

Dengan demikian, jelas dia, pemerintah akan sulit merealisasikan target pertumbuhan ekonomi 2018 sebesar 5,4 persen.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby