Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bersama sejumlah pejabat Kemenlu, mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi I DPR, di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (11/9). Raker tersebut membahas hasil diplomasi Menlu ke Myanmar dan Bangladesh terkait penyelesaian permasalahan Rohingya. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno LP Marsudi menjelaskan lawatan Emir Qatar Syekh Tamim bin Hamad Al Thani ke Indonesia merupakan balasan dari kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dua tahun yang lalu.

Dikatakan pertemuan atara Emir Qatar dengan Jokowi membahas kerjasama infrastruktur dan pengembangan pariwisata. Selain memang akan meningkatkan kerjasama sektor energi yang telah berlangsung saat ini.

“Pembicaraan tadi dengan Presiden fokusnya adalah kerja sama di bidang kerja sama ekonomi. Presiden membahas secara khusus dua hal. Yang pertama mengenai masalah infrastruktur. Yang kedua adalah mengenai masalah turisme. Sementara itu ada kerja sama yang sudah berjalan cukup lama adalah kerja sama di bidang gas, di bidang energi, tapi khususnya adalah di bidang gas. Jadi intinya untuk infrastruktur,” tutur Menlu dikutip dari web Sekretariat Kabinet (19/10).

Ia menambahkan bahwa Emir Qatar tertarik untuk berinvestasi, hanya harus didetailkan, misal terkait pembangunan pelabuhan apa yang dapat dipertimbangkan untuk investasi bagi Qatar.

“Demikian juga mengenai turisme, turisme ini kan sebenarnya masalah 10 new bali. Ini kan sudah terus disampaikan oleh Presiden ke berbagai pihak. Ini juga diulang oleh Presiden,” tambah Menlu.

Khusus mengenai energi, Menlu menyampaikan bahwa fokusnya pada pembangunan pembangkit tenaga listrik sebagai follow up dari kunjungan Presiden Jokowi dua tahun yang lalu.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Andy Abdul Hamid