Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyebutkan, program pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintahan Jokowi, selain ambisius juga tidak mempertimbangkan efek belanja disektor lain yang returnnya cukup lambat.
“Saya mengikuti saja pendapat para ekonom, yang mengangap pembangunn infrastruktur ini terlalu ambisius dan tidak mempertimbangkan efek-efek lain pada belanja di sektor-sektor yangg retrunnya itu lambat, karena infrastruktur sangat mempengaruhui perekonomian masyarakat cukup lama,” kata Fahri menjawab pertanyaan aktual.com di Jakarta dimuat, Sabtu (22/10).
Apalagi, sambung Fahri ketika pembangunan proyek infrastruktur makrak dalam tahapan target penyelesaiannya, tentu akan berdampak pada perekonomian masyarakat. “Apalagi kalau proyek itu mangkrak dan itu bisa menjadi problem, jadi sama sekali tidak ada gunanya. Jangan lupa infrastruktur kalau dia tidak jadi maka tidak akan ada gunanya, tapi kalau jadi maka ada gunanya, nah sekarang itu gimana kira-kira akan jadi atau tidak,” ragu Fahri di tiga tahun pemerintahan Jokowi.
“Kan jangka panjang? Iya kalau dia jadi, kalau tidak jadi apa kemudian dia bisa jadi papan reklame yang kemudian harganya naik, kan tidak bisa,” papar politikus PKS itu.
Ketika ditanya, apakah kemudian pembangun infrastruktur tidak perlu, ia membantanya. “Intinya, membangun infrastruktur perlu, tapi dengan perhitungan jangan bebankan rakyat, jangan banyak utang, jangan nanti korbankan hak-hak masyarakat , jangan semua kemudian di pajakin karena hanya mau mungut duit, sebab pajak naik dapat menganiaya ekonomi di sektor kecil, realistis harus dihitung,” pungkasnya.
Novrizal Sikumbang
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang