Sejumlah murid Sekolah Dasar (SD) 01 Menteng melakukan simulasi pemilihan umum di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI di Jakarta, Senin (21/11/2016). Sebanyak 61 murid SD 01 Menteng mengunjungi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI dalam pengenalan sistem Pemilu dini dan simulasi pemilihan Umum. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Panglima Garuda Nusantara (GN) Center Andrianto menilai penetapan presidential treshold (PT) pada Pemilu serentak 2019 nanti hanya akan mengulang pertarungan calon presiden sebelumnya.

Dirinya memprediksi Pilpres akan menjadi area pertarungan antara Joko Widodo sebagai inceumbent dengan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai penantang.

“PT harusnya nol persen, karena semangat dari Pemilu serentak dengan PT memungkinkan munculnya figur-figur baru atau alternatif,” kata Andrianto di Kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Sabtu (21/10).

“Dan itu, yang kemudian diinginkan publik, supaya Pilpres (2019) ini tidak ulangan-red,” tambah dia.

Lebih lanjut, ketika ditanyakan jika kemudian Mahkamah Konstitusi (MK) tidak membatalkan frasa pada UU Nomor 7 Tahun 2017 yang mengatur PT, hanya akan memunculkan tiga pasangan calon presiden saja.

“Akan terjadi 3 poros kandidat, tetapi idealnya tetap nol persen. Pemilu serentak yang kita terapkan itu, berkiblat ke Amerika Latin, tetapi kenapa kemudian hanya mengadopsi pemilu serantaknya saja, di Brazil saja pada Pemilu serentak bisa memunculkan 11 pasangan calon,” pungkas dia.

(Reporter: Novrizal)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka