Jakarta, Aktual.com – Peneliti politik Lembaga Ilmu Pengetahun Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menyatakan bahwa hasil survei PolMark yang menyebutkan elektabilitas Jokowi tidak mencapai 50%, sebagai alarm bagi petahana yang santer dikabarkan akan maju lagi dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.
Berdasarkan hasil survei terbaru yang dirilis PolMark, Jokowi hanya memiliki elektabilitas sebesar 41,2 %. Menurut Zuhro, raihan tersebut terbilang rendah untuk petahana yang pada Pilpres 2014 lalu perolehan suaranya mencapai 54,9 % ini.
“Itu alarm dan ini artinya setiap Pemilu akan menjadi koreksi bagi pemerintahan yang ada. Dan koreksi ini yang akan memberikan peluang bagi calon lain untuk muncul,” jelas Zuhro dalam sebuah acara diskusi Laporan Survei Nasional Polmark Indonesia di Jakarta, Minggu (22/10).
Zuhro melanjutkan, memang sesuatu yang wajar di setiap rilis survei, Jokowi menjadi nama teratas. Akan tetapi, lanjut dia, elektabilitas yang menurun setelah masa pemilihan menjadikan indikasi banyaknya masyarakat pemilih yang menginginkan pemimpin baru.
“Menurut saya masyarakat Indonesia moody secara politik. Bahwa Pak Jokowi yang luar biasa di 2014 itu apakah akan luar biasa lagi di 2019, Pak Ara?” ujar Zuhro seraya bertanya kepada politikus PDIP, Maruarar Sirait yang juga hadir dalam diskusi tersebut.
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan
Eka