Badan Pusat Staitistik (BPS) mencatat, Indeks Harga Konsumen (IHK) di Agustus 2017 sebesar 129,9. Angka ini sama saja mengalami deflasi sebesar 0,07 persen. (ilustrasi/aktual.com)
Jakarta, Aktual.com – Laju perekonomian Indonesia diera Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) sangat rendah. Karena hanya berkisar di 5 persen saja. Hal ini karena kebijakan dari menteri-menteri ekonomi banyak yang salah.
Menurut ekonom senior Rizal Ramli, kelesuan ekonomi ini karena kebijakan menteri ekonomi Jokowi, terutama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hanya mengeluarkan kebijakan pengetatan anggaran dan bayar utang.
“Banyak yang bertanya, kapan kelesuan ekonomi ini berakhir? Prestasi Presiden Jokowi dalam bidang inftastruktur luar biasa. Tapi dengan kebijakan pengetatan anggaran (austerity), dan makro ekonomi yang sangat konservatif, serta prioritas yang utama untuk bayar utang, maka sulit bangkit dalam duabtahun ini,” terang Rizal di Jakarta, Kamis (26/10).
Menurut Menteri Koordinator Perekonomian era Presiden Gus Dur itu, tidak mudah memang untuk Jokowi dalam menggenjot perekonomian dengan kebijakan di bidang ekonomi yang seperti itu.
“Jadi, walaupun banyak blowback (tekanan balik), tapi konsolidasi politik nyaris selesai. Namun stagnasi ekonomi akan berlanjut. Ini yang sangat disayangkan,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh: