Kredit Pemilikan Rumah/Apartemen Anjlok dari 70,7 Persen ke 21,5 Persen. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja mengakui tren penurunan daya beli selama ini telah membuat kredit sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) perseroan melambat per akhir September 2017 ini.

“Saat ini, kredit komersial dan UKM hingga kuartal III 2017 jika dilihat dari tahun lalu (yoy) memang tumbuh 2,4 persen, tapi sejak awal tahun (year to date) atau sejak Januari sampai September 2017 melambat 1,2 persen,” kata Jahja di Jakarta, Kamis (26/10).

Penurunan kredit itu, kata dia karena sektor ritel saat ini tengah anjlok dengan ditandai turunnya daya beli masyarakat.

“Kalau dilihat memang kredit yang saat ini agak lemah secara umum terjadi di dunia dan di negara-negara lain, karena ada pengaruh daya beli, dan juga perlu diakui adanya pergeseran ke belanja online. Itu sangat berpengaruh,” jelas dia.

Dia melihat, untuk beberapa sektor usaha seperti alat-alat elektronik, fesyen dan juga alat kosmetik mengalami penurunan penjualan. Sehingga berdampak ke permintaan kreditnya yang menurun. Hal itu sangat berdampak ke toko-toko yang volume pengunjungnya itu berkurang.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid