Dalam jumpa persnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bahwa kondisi terkini Gunung Agung sudah masuk fase kritis, dimana fase potensi letusan sangat tinggi dan dapat terjadi dengan waktu tidak bisa diprediksi. AKTUAL/Munzir

Karangasem, Aktual.com – Setelah 38 hari berstatus awas, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) akhirnya menurunkan status gunung yang terletak di Kabupaten Karangasem, Bali itu. Kepala PVMBG, Kasbani menjelaskan, penurunan status dari awas (level IV) menjadi siaga (level III) itu karena beberapa indikator hasil pengamatan selama sembilan hari belakangan.

Menurut dia, sejak 20 Oktober 2017 aktivitas gunung setinggi3.142 mdpl itu mengalami penurunan aktivitas. Sejak 20-23 Oktober, aktivitas kegempaan Gunung Agung mengalami penurunan meski masih fluktuatif. Selanjutnya mulai 23-29 Oktober 2017, aktivitas Gunung Agung terus mengalami penurunan drastis.

“Aktivitas Gunung Agung sejak 20 Oktober 2017 turun drastis. Selama tiga hari sejak 20 Oktober mengalami penurunan meski masih fluktuatif. Selanjutnya selama enam hari ke belakang, turunnya pelan dan cenderung turun,” jelas Kasbani saat memberikan keterangan resmi di Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Minggu (29/10).

Artikel ini ditulis oleh:

Eka