Jakarta, Aktual.com – PT PLN mengklaim saat ini mengalami surplus daya listrik di Kalimantan Barat. Terlebih pada 2018 terdapat supply listrik dari Malaysia (SESCO) 200 MW. Kemudian ada beberapa pembangkit baru yang baru akan berproduksi seperti PLTU Sintang 2×7 MW, PLTG MPP Kalbar 100 MW, PLTU 3 Kalbar 3 2×50 MW dan PLTU Kalbar 1 2×50 MW.
Dengan penambahan kapasitas ini maka sistem listrik Khatulistiwa akan mengalami surplus energi dengan reserve margin lebih dari 30 persen, karena itu saat ini PLN gencar mencari konsumen pada kalangan Industri dan bisnis di Kalimantan.
Untuk mendorong penyerapan daya ini, PLN menggandeng industri smelter alumina milik PT Dinamika Sejahtera Mandiri (DSM) yang berlokasi di Kecamatan Toba, Kabupaten Sanggau dan kalangan bisnis pengembangan kawasan real estate PT Kurnia Jaya Raya (KJR).
Penandatanganan MoU dilakukan oleh General Manager PLN Wilayah Kalimantan Barat Richard Safkaur, Direktur DSM Peng Tjoan, dan Komisaris Utama KJR Swadono Adijanto di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Senin (30/10). Dan disaksikan Direktur Bisnis Regional Kalimantan PLN, Machnizon.
“Setelah beberapa proyek pembangkit di Kalbar berhasil COD (Commercial Operation Date), diharapkan akan diikuti dengan peningkatan penjualan terutama untuk pelanggan industri dan bisnis,” ungkap Richard.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara