Beranda Lensa Aktual Flash Photos Tenggelamnya Rasa Kebangsaan Indonesia di Teluk Jakarta Flash Photos Tenggelamnya Rasa Kebangsaan Indonesia di Teluk Jakarta 2 November 2017, 12:27 Dari kiri ke kanan, Pakar Teknik Kelautan ITB Muslim Muin, Indonesia Resources Marwan Batubara, Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia Martin Hadiwinata, Anggota DPR FPAN Chandra Tirta Wijaya, Ketua MPR 1999-2004 Amien Rais, Ketua Tim Sinkronisasi Anies-Sandi Sudirman Said dan Pakar Hukum Tata Negara Margarito Kamis, saat seminar Stop Proyek Reklamasi Teluk Jakarta, di gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/11). Bahwa proyek Reklamasi 17 Pulau Teluk Jakarta tidak akan pernah dilanjutkan! Mengapa? Karena proyek tersebut justru akan menenggelamkan sebagian wilayah Jakarta, menghilangkan hak hidup dan mata pencaharian puluhan ribu nelayan, melanggar berbagai aturan, merusak lingkungan dan sarat dengan dugaan tindak pidana korupsi. AKTUAL/Tino Oktaviano Ketua MPR 1999-2004 Amien Rais, Ketua Tim Sinkronisasi Anies-Sandi Sudirman Said saat seminar Stop Proyek Reklamasi Teluk Jakarta, di gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/11). Bahwa proyek Reklamasi 17 Pulau Teluk Jakarta tidak akan pernah dilanjutkan! Mengapa? Karena proyek tersebut justru akan menenggelamkan sebagian wilayah Jakarta, menghilangkan hak hidup dan mata pencaharian puluhan ribu nelayan, melanggar berbagai aturan, merusak lingkungan dan sarat dengan dugaan tindak pidana korupsi. AKTUAL/Tino Oktaviano Ketua MPR 1999-2004 Amien Rais, Ketua Tim Sinkronisasi Anies-Sandi Sudirman Said saat seminar Stop Proyek Reklamasi Teluk Jakarta, di gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/11). Bahwa proyek Reklamasi 17 Pulau Teluk Jakarta tidak akan pernah dilanjutkan! Mengapa? Karena proyek tersebut justru akan menenggelamkan sebagian wilayah Jakarta, menghilangkan hak hidup dan mata pencaharian puluhan ribu nelayan, melanggar berbagai aturan, merusak lingkungan dan sarat dengan dugaan tindak pidana korupsi. AKTUAL/Tino Oktaviano Ketua MPR 1999-2004 Amien Rais, Ketua Tim Sinkronisasi Anies-Sandi Sudirman Said saat seminar Stop Proyek Reklamasi Teluk Jakarta, di gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/11). Bahwa proyek Reklamasi 17 Pulau Teluk Jakarta tidak akan pernah dilanjutkan! Mengapa? Karena proyek tersebut justru akan menenggelamkan sebagian wilayah Jakarta, menghilangkan hak hidup dan mata pencaharian puluhan ribu nelayan, melanggar berbagai aturan, merusak lingkungan dan sarat dengan dugaan tindak pidana korupsi. AKTUAL/Tino Oktaviano Ketua MPR 1999-2004 Amien Rais, Ketua Tim Sinkronisasi Anies-Sandi Sudirman Said saat seminar Stop Proyek Reklamasi Teluk Jakarta, di gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/11). Bahwa proyek Reklamasi 17 Pulau Teluk Jakarta tidak akan pernah dilanjutkan! Mengapa? Karena proyek tersebut justru akan menenggelamkan sebagian wilayah Jakarta, menghilangkan hak hidup dan mata pencaharian puluhan ribu nelayan, melanggar berbagai aturan, merusak lingkungan dan sarat dengan dugaan tindak pidana korupsi. AKTUAL/Tino Oktaviano Bahwa proyek Reklamasi 17 Pulau Teluk Jakarta tidak akan pernah dilanjutkan! Mengapa? Karena proyek tersebut justru akan menenggelamkan sebagian wilayah Jakarta, menghilangkan hak hidup dan mata pencaharian puluhan ribu nelayan, melanggar berbagai aturan, merusak lingkungan dan sarat dengan dugaan tindak pidana korupsi. AKTUAL/Tino Oktaviano Dari kiri ke kanan, Pakar Teknik Kelautan ITB Muslim Muin, Indonesia Resources Marwan Batubara, Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia Martin Hadiwinata, Anggota DPR FPAN Chandra Tirta Wijaya, Ketua MPR 1999-2004 Amien Rais, Ketua Tim Sinkronisasi Anies-Sandi Sudirman Said dan Pakar Hukum Tata Negara Margarito Kamis, saat seminar Stop Proyek Reklamasi Teluk Jakarta, di gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/11). Bahwa proyek Reklamasi 17 Pulau Teluk Jakarta tidak akan pernah dilanjutkan! Mengapa? Karena proyek tersebut justru akan menenggelamkan sebagian wilayah Jakarta, menghilangkan hak hidup dan mata pencaharian puluhan ribu nelayan, melanggar berbagai aturan, merusak lingkungan dan sarat dengan dugaan tindak pidana korupsi. AKTUAL/Tino Oktaviano Dari kanan ke kiri, Pakar Teknik Kelautan ITB Muslim Muin, Indonesia Resources Marwan Batubara, Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia Martin Hadiwinata, Anggota DPR FPAN Chandra Tirta Wijaya, Ketua MPR 1999-2004 Amien Rais, Ketua Tim Sinkronisasi Anies-Sandi Sudirman Said dan Pakar Hukum Tata Negara Margarito Kamis, saat seminar Stop Proyek Reklamasi Teluk Jakarta, di gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/11). Bahwa proyek Reklamasi 17 Pulau Teluk Jakarta tidak akan pernah dilanjutkan! Mengapa? Karena proyek tersebut justru akan menenggelamkan sebagian wilayah Jakarta, menghilangkan hak hidup dan mata pencaharian puluhan ribu nelayan, melanggar berbagai aturan, merusak lingkungan dan sarat dengan dugaan tindak pidana korupsi. AKTUAL/Tino Oktaviano Dari kanan ke kiri, Pakar Teknik Kelautan ITB Muslim Muin, Indonesia Resources Marwan Batubara, Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia Martin Hadiwinata, Anggota DPR FPAN Chandra Tirta Wijaya, Ketua MPR 1999-2004 Amien Rais, Ketua Tim Sinkronisasi Anies-Sandi Sudirman Said dan Pakar Hukum Tata Negara Margarito Kamis, saat seminar Stop Proyek Reklamasi Teluk Jakarta, di gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/11). Bahwa proyek Reklamasi 17 Pulau Teluk Jakarta tidak akan pernah dilanjutkan! Mengapa? Karena proyek tersebut justru akan menenggelamkan sebagian wilayah Jakarta, menghilangkan hak hidup dan mata pencaharian puluhan ribu nelayan, melanggar berbagai aturan, merusak lingkungan dan sarat dengan dugaan tindak pidana korupsi. AKTUAL/Tino Oktaviano Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia Martin Hadiwinata, Anggota DPR FPAN Chandra Tirta Wijaya, Ketua MPR 1999-2004 Amien Rais, Ketua Tim Sinkronisasi Anies-Sandi Sudirman Said dan Pakar Hukum Tata Negara Margarito Kamis, saat seminar Stop Proyek Reklamasi Teluk Jakarta, di gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/11). Bahwa proyek Reklamasi 17 Pulau Teluk Jakarta tidak akan pernah dilanjutkan! Mengapa? Karena proyek tersebut justru akan menenggelamkan sebagian wilayah Jakarta, menghilangkan hak hidup dan mata pencaharian puluhan ribu nelayan, melanggar berbagai aturan, merusak lingkungan dan sarat dengan dugaan tindak pidana korupsi. AKTUAL/Tino Oktaviano Dari kanan ke kiri, Pakar Teknik Kelautan ITB Muslim Muin, Indonesia Resources Marwan Batubara, Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia Martin Hadiwinata, Anggota DPR FPAN Chandra Tirta Wijaya, Ketua MPR 1999-2004 Amien Rais, Ketua Tim Sinkronisasi Anies-Sandi Sudirman Said dan Pakar Hukum Tata Negara Margarito Kamis, saat seminar Stop Proyek Reklamasi Teluk Jakarta, di gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/11). Bahwa proyek Reklamasi 17 Pulau Teluk Jakarta tidak akan pernah dilanjutkan! Mengapa? Karena proyek tersebut justru akan menenggelamkan sebagian wilayah Jakarta, menghilangkan hak hidup dan mata pencaharian puluhan ribu nelayan, melanggar berbagai aturan, merusak lingkungan dan sarat dengan dugaan tindak pidana korupsi. AKTUAL/Tino Oktaviano Dari kanan ke kiri, Pakar Teknik Kelautan ITB Muslim Muin, Indonesia Resources Marwan Batubara, Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia Martin Hadiwinata, Anggota DPR FPAN Chandra Tirta Wijaya, Ketua MPR 1999-2004 Amien Rais, Ketua Tim Sinkronisasi Anies-Sandi Sudirman Said dan Pakar Hukum Tata Negara Margarito Kamis, saat seminar Stop Proyek Reklamasi Teluk Jakarta, di gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/11). Bahwa proyek Reklamasi 17 Pulau Teluk Jakarta tidak akan pernah dilanjutkan! Mengapa? Karena proyek tersebut justru akan menenggelamkan sebagian wilayah Jakarta, menghilangkan hak hidup dan mata pencaharian puluhan ribu nelayan, melanggar berbagai aturan, merusak lingkungan dan sarat dengan dugaan tindak pidana korupsi. AKTUAL/Tino Oktaviano Dari kanan ke kiri, Pakar Teknik Kelautan ITB Muslim Muin, Indonesia Resources Marwan Batubara, Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia Martin Hadiwinata, Anggota DPR FPAN Chandra Tirta Wijaya, Ketua MPR 1999-2004 Amien Rais, Ketua Tim Sinkronisasi Anies-Sandi Sudirman Said dan Pakar Hukum Tata Negara Margarito Kamis, saat seminar Stop Proyek Reklamasi Teluk Jakarta, di gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/11). Bahwa proyek Reklamasi 17 Pulau Teluk Jakarta tidak akan pernah dilanjutkan! Mengapa? Karena proyek tersebut justru akan menenggelamkan sebagian wilayah Jakarta, menghilangkan hak hidup dan mata pencaharian puluhan ribu nelayan, melanggar berbagai aturan, merusak lingkungan dan sarat dengan dugaan tindak pidana korupsi. AKTUAL/Tino Oktaviano Dari kiri ke kanan, Pakar Teknik Kelautan ITB Muslim Muin, Indonesia Resources Marwan Batubara, Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia Martin Hadiwinata, Anggota DPR FPAN Chandra Tirta Wijaya, Ketua MPR 1999-2004 Amien Rais, Ketua Tim Sinkronisasi Anies-Sandi Sudirman Said dan Pakar Hukum Tata Negara Margarito Kamis, saat seminar Stop Proyek Reklamasi Teluk Jakarta, di gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/11). Bahwa proyek Reklamasi 17 Pulau Teluk Jakarta tidak akan pernah dilanjutkan! Mengapa? Karena proyek tersebut justru akan menenggelamkan sebagian wilayah Jakarta, menghilangkan hak hidup dan mata pencaharian puluhan ribu nelayan, melanggar berbagai aturan, merusak lingkungan dan sarat dengan dugaan tindak pidana korupsi. AKTUAL/Tino Oktaviano Dari kiri ke kanan, Pakar Teknik Kelautan ITB Muslim Muin, Indonesia Resources Marwan Batubara, Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia Martin Hadiwinata, Anggota DPR FPAN Chandra Tirta Wijaya, Ketua MPR 1999-2004 Amien Rais, Ketua Tim Sinkronisasi Anies-Sandi Sudirman Said dan Pakar Hukum Tata Negara Margarito Kamis, saat seminar Stop Proyek Reklamasi Teluk Jakarta, di gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/11). Bahwa proyek Reklamasi 17 Pulau Teluk Jakarta tidak akan pernah dilanjutkan! Mengapa? Karena proyek tersebut justru akan menenggelamkan sebagian wilayah Jakarta, menghilangkan hak hidup dan mata pencaharian puluhan ribu nelayan, melanggar berbagai aturan, merusak lingkungan dan sarat dengan dugaan tindak pidana korupsi. AKTUAL/Tino Oktaviano Pakar Teknik Kelautan ITB Muslim Muin, Indonesia Resources Marwan Batubara, saat seminar Stop Proyek Reklamasi Teluk Jakarta, di gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/11). Bahwa proyek Reklamasi 17 Pulau Teluk Jakarta tidak akan pernah dilanjutkan! Mengapa? Karena proyek tersebut justru akan menenggelamkan sebagian wilayah Jakarta, menghilangkan hak hidup dan mata pencaharian puluhan ribu nelayan, melanggar berbagai aturan, merusak lingkungan dan sarat dengan dugaan tindak pidana korupsi. AKTUAL/Tino Oktaviano Pakar Teknik Kelautan ITB Muslim Muin, Indonesia Resources Marwan Batubara, saat seminar Stop Proyek Reklamasi Teluk Jakarta, di gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/11). Bahwa proyek Reklamasi 17 Pulau Teluk Jakarta tidak akan pernah dilanjutkan! Mengapa? Karena proyek tersebut justru akan menenggelamkan sebagian wilayah Jakarta, menghilangkan hak hidup dan mata pencaharian puluhan ribu nelayan, melanggar berbagai aturan, merusak lingkungan dan sarat dengan dugaan tindak pidana korupsi. AKTUAL/Tino Oktaviano Pakar Teknik Kelautan ITB Muslim Muin, Indonesia Resources Marwan Batubara, saat seminar Stop Proyek Reklamasi Teluk Jakarta, di gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/11). Bahwa proyek Reklamasi 17 Pulau Teluk Jakarta tidak akan pernah dilanjutkan! Mengapa? Karena proyek tersebut justru akan menenggelamkan sebagian wilayah Jakarta, menghilangkan hak hidup dan mata pencaharian puluhan ribu nelayan, melanggar berbagai aturan, merusak lingkungan dan sarat dengan dugaan tindak pidana korupsi. AKTUAL/Tino Oktaviano Pakar Teknik Kelautan ITB Muslim Muin, Indonesia Resources Marwan Batubara, saat seminar Stop Proyek Reklamasi Teluk Jakarta, di gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/11). Bahwa proyek Reklamasi 17 Pulau Teluk Jakarta tidak akan pernah dilanjutkan! Mengapa? Karena proyek tersebut justru akan menenggelamkan sebagian wilayah Jakarta, menghilangkan hak hidup dan mata pencaharian puluhan ribu nelayan, melanggar berbagai aturan, merusak lingkungan dan sarat dengan dugaan tindak pidana korupsi. AKTUAL/Tino Oktaviano Artikel ini ditulis oleh: ARTIKEL TERKAITDARI PENULIS Flash Photos Generali Indonesia Tingkatkan Layanan, Bisnis Employee Benefit Kian Melaju Flash Photos Investasi Kaya, Solusi Mudah untuk Handsfree Investing Flash Photos Bebas-Siti Target Raih Suara 50 Persen Lebih di Pilkada Polman Flash Photos Komisi III DPR RI, Fit And Proper Test Calon Ketua KPK Flash Photos Milad Pertama, Allianz Syariah Perkuat Perlindungan dan Kebaikan Flash Photos Seriuskah Penanganan Hukum di Rezim Prabowo? Masuk Selamat Datang! Masuk ke akun Anda nama pengguna kata sandi Anda Lupa kata sandi Anda? mendapatkan bantuan Disclaimer Pemulihan password Memulihkan kata sandi anda email Anda Sebuah kata sandi akan dikirimkan ke email Anda. CONNECT WITH US233,018FansSuka11,767PengikutMengikuti813PengikutMengikuti78,500PelangganBerlanggananBerita Lain PM Inggris Puji Peran Indonesia di UNIFIL 22 November 2024, 11:44 Polisi Agendakan Pemeriksaan Kembali Terhadap Firli Bahuri Pekan Depan 22 November 2024, 19:34 Komisi IV DPR Dorong Regulasi Pemerintah Serap Susu Sapi Peternak Lokal 22 November 2024, 18:31 Ribuan Aparatur Pemkot Bekasi Ikuti Doa Bersama Jelang Pilkada dan Pemecahan... 22 November 2024, 20:02 Polri Tindak 85 Influencer Diduga Promosikan Situs Judi Online 22 November 2024, 12:29