Jakarta, Aktual.com-Devin Patrick Kelley, pelaku penembakan brutal di sebuah gereja di Texas, Amerika Serikat sebelum melakukan aksinya diketahui telah mengirim pesan ancaman kepada ibu mertuanya, dimana Kelley dan mertuanya tengah berkonflik.

Dikutip dari Reuters, Selasa (7/11), pesan singkat yang dikirim Kelley kepada mertuanya berisi ancaman.

“Ada konflik internal yang terjadi antara keluarga dan mertua. Ibu mertuanya hadir di gereja dan dia mengirim pesan ancaman. Dia menerima pesan teks tersebut,” jelas Direktur Regional Departemen Keselamatan Publik Texas, Freeman Martin.

Sedangkan pihak kepolisian setempat menyebut saat kejadian, keluarga maupun mertua yang sedang konflik dengan Kelley tidak ada di dalam gereja. Padahal biasanya mertuanya itu rajin menghadiri ibadah di gereja.

Menurut catatan, Kelley sebelumnya diketahui pernah terlibat kasus hukum. Dia dinyatakan bersalah oleh pengadilan militer dan dipenjara selama 12 bulan tahun 2012 lalu. Ia didakwa dengan serangan terhadap istri dan anak. Kelley kemudian dikeluarkan karena terbukti melakukan kelalaian.

Kelley sempat bergabung dengan Angkatan Udara AS diyakini bertindak seorang diri. Dia saat melakukan penyerangan Minggu (5/11) memakai rompi antipeluru dan membawa senapan serbu jenis Ruger.

Pelaku melepas tembakan secara brutal di sekitar dan di dalam gereja First Baptist Church di Sutherland Springs. Sutherland Springs terletak di Wilson County, yang berjarak 65 kilometer sebelah timur kota San Antonio, Texas.

Setidaknya 26 orang tewas dan 20 orang lainnya mengalami luka-luka dalam penembakan ini. Korban dalam insiden ini terdiri dari bocah berusia 5 tahun hingga warga lanjut usia berusia 72 tahun. Di antara korban tewas terdapat remaja berusia 14 tahun yang merupakan putri Pendeta Frank Pomeroy.

Artikel ini ditulis oleh:

Bawaan Situs