Jakarta, Aktual.com – Partai Gerindra hingga kini masih belum juga menentukan siapa calon yang bakal diusungnya pada Pemilihan Gubernur (Pilgub ) Jawa Barat tahun depan. Sebelumnya, partai yang dikomandani oleh Prabowo Subianto ini dikabarkan akan berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mengusung Dedi Mizwar dan Ahmad Syaikhu.
Direktur Populi Center Usep S Akhyar menduga, koalisi di antara Gerindra dan PKS tersebut urung terjadi lantaran kedua partai tersebut masih menemui hambatan tertentu.
“Saya menduga belum adanya deal-deal paket koalisi antara partai Gerindra dengan PKS. Sehingga belum tuntas,” sebut Usep dalam sebuah diskusi publik di Jakarta, Rabu (8/11).
Kesepakatan politik yang dimaksud Usep adalah berkaitan dengan perhelatan Pemilu 2019. Sebab, Pemilihan Gubernur (Pilgub) di Pulau Jawa dinilai Usep sebagai kunci untuk keberhasilan Pemilu dua tahun mendatang.
Terlebih Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia, yaitu mencapai lebih dari 30 juta orang.
“Siapa yang jagoannya akan menang, di Pilgub Jabar, maka akan berpengaruh pada peta politik 2019,” tegasnya.
Selain itu, alasan lainnya Gerindra belum resmi untuk memutuskan mendukung pasangan Dedi Mizwar dengan Ahmad Syaikhu dalam Pilgub Jabar 2018, Usep memaparkan bahwa Gerindra juga sedang berhati-hati dalam menentukan calon dan tak ingin mengulangi kesalahannya dalam dukung-mendukung calon di Pilkada.
Ia menduga bahwa Gerindra sedang berupaya menggaet Dedi Mizwar untuk menjadi anggotanya. Hal ini dilakukan Gerindra agar tidak dikibuli lagi oleh pemimpin daerah yang diusungnya.
“Seperti di antaranya saat Ridwan Kamil bertarung di Pilwakot Bandung 2013 dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilgub DKI Jakarta 2012,” pungkasnya.
Pewarta :Teuku Wildan A.
Artikel ini ditulis oleh:
Bawaan Situs