Jakarta, Aktual.com – Neraca transaksi berjalan Indonesia mengalami defisit 4,3 miliar dolar AS atau 1,65 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal III 2017, menurun dibandingkan kuartal II 2017 yang sebesar 4,8 miliar dolar AS atau 1,91 persen PDB, menurut data Bank Indonesia.

Statistik Neraca Pembayaran Indonesia yang diumumkan di Jakarta, Jumat, mengungkapkan membaiknya tingkat defisit itu karena kinerja ekspor yang membaik sehingga meningkatkan surplus neraca perdagangan barang.

“Neraca perdagangan barang surplus 5,3 miliar dolar AS di kuartal III 2017 atau naik 9,5 persen dibandingkan surplus kuartal II 2017,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman.

Defisit transaksi berjalan juga membaik karena lebih rendahnya pembayaran dividen ke luar negeri dan turunnya bunga pinjaman luar negeri di paruh ketiga tahun ini sehingga memperbaiki defisit neraca pendapatan primer.

“Defisit transaksi berjalan pada triwulan III 2017 tersebut juga lebih rendah dibandingkan dengan defisit pada triwulan III 2016 yang sebesar 5,1 miliar dolar AS,” ujar Agusman.

Untuk neraca transaksi modal dan finansial di kuartal III 2017, menurut statistik BI, tercatat 10,4 miliar dolar AS. Angka itu meningkat dibandingkan surplus kuartal II 2017 yang sebesar 5,8 miliar dolar AS.

Menurut Agusman, surplus transaksi modal dan finansial meningkat karena besarnya arus modal asing masuk dalam investasi langsung. Surplus transaksi modal dan finansial kuartal III 2017 juga meningkat dibandingkan kuartal III 2016 yang sebesar 9,9 miliar dolar AS.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby