KKB Papua (Foto: Isitmewa)
KKB Papua (Foto: Isitmewa)

Jakarta, Aktual.com – Mabes Polri mengkonfirmasi hingga saat ini pimpinan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang menyandera ribuan warga di dua kampung di Tembagapura, Mimika, Papua belum memberikan kesempatan untuk melakukan perundingan dengan satgas gabungan TNI-Polri.

“Satgas gabungan sudah mencoba menghubungi pimpinannya tapi belum ada negosiasi karena mereka tidak membuka ruang komunikasi dengan pihak Satgas. Jadi belum ada informasi permintaan ini itu dari mereka,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (10/11).

Menurutnya, sejauh ini belum ada laporan kekerasan fisik yang dilakukan KKB terhadap warga yang disandera. Polisi juga mendapat laporan bahwa para ibu diberikan akses untuk berbelanja guna memenuhi kebutuhan makan bagi KKB dan sandera lainnya.

“Laporan yang kami dapatkan, warga masih baik-baik saja. Ibu-ibu diberikan akses untuk keluar belanja. Tidak ada kekerasan secara fisik. Tapi secara psikis, orang dilarang, dibatasi, kan ada (trauma),” katanya.

Dalam menangani KKB, Polda Papua dan Kodam Cenderawasih telah berkoordinasi untuk menangani situasi penyanderaan. Sekitar 200 personel Satgas gabungan TNI-Polri telah dikerahkan guna menangani kasus ini.

Sebanyak 1.300 orang warga sipil dijadikan sandera oleh KKB di sekitar Kampung Kimberly dan Banti, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.

(Reporter: Fadlan Syiam Butho)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka