Jakarta, Aktual.com – Ketua DPP Partai Gerindra Moh Nizar Zahro menilai aksi walk out yang dilakukan Pianis Ananda Sukarlan dan beberapa alumni dalam acara perayaan 90 tahun berdirinya Kolese Kanisius sebagai tindakan tidak terpuji.

Menurut dia, kehadiran Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai tamu yang memang diundang oleh pihak penyelenggara, sudah semestinya wajib dihormati.

“Dalam norma agama apapun, tamu yang diundang wajib dihormati. Meskipun berbeda garis politik, tidak bisa dijadikan pembenaran untuk menghina seorang tamu,” kata Nizar saat dihubungi, di Jakarta, Rabu (15/11).

Bahkan, sambung Ketua Umum Satria Gerindra itu, aksi tersebut bisa disebut sebagai tindakan sadis daripada teroris, sebagai tindakan yang terkutuk.

“Tindakan walk-out yang dilakukan oleh Ananda Sukarlan sangat berbahaya sekali. Tindakan tersebut bisa menyulut aksi balasan. Sehingga jika dibiarkan, aksi tersebut bisa menyulut gesekan antar agama,” papar anggota dewan itu.

Oleh karena itu, pihak Kanisius harus menjembatani yang bersangkutan menemui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk meminta maaf secara terbuka.

“Mumpung tensi pendukung Anies belum meninggi, sebaiknya pihak Kanisius dan Ananda Sukarlan segera meminta maaf. Bila bersikukuh tidak mau meminta maaf, dikhawatirkan bisa terjadi gelombang unjuk rasa yang lebih besar dari aksi 411 dan 212,” pungkas dia.

Novrizal Sikumbang

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang