Jakarta, Aktual.com – Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago, menyarankan Partai Golkar segera menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub). Saran ini disampaikan, untuk kebaikan partai berlambang pohon beringin itu dalam Pilkada 2018 maupun Pemilu 2019.
“Munaslub saya pikir itu solusi terbaik agar Golkar bisa keluar dari labirin yang sedang menyanderanya,” ujar Pangi kepada Aktual.com di Jakarta, Kamis (16/11).
Jika Munaslub Partai Golkar itu terjadi, kata Pangi, posisi Setya Novanto sebagai Ketua Umum, dirasa tidak akan bisa dipertahankan lagi. Hal ini karena, kasus yang menjeratnya, yakni korupsi KTP Elektronik yang sedang ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Namun, jelas Pangi, jika Munaslub tidak dilaksanakan, Partai Golkar akan ditinggalkan oleh pemilihnya, karena kekecewaan terhadap kasus yang membelit Setnov.
“Tahun 2017 Golkar harus bisa keluar dari problem kasus korupsi yang menyanderannya. Kalau tidak, Golkar bisa ditinggalkan pemilihnya. Golkar bisa tenggelam dan lewat,” katanya menyarankan.
Sebagaimana diketahui, KPK telah menetapkan kembali Novanto sebagai tersangka kasus e-KTP pada Jumat (10/11/2017). Novanto sebelumnya lolos dari status tersangka dalam penetapan sebelumnya setelah memenangi gugatan praperadilan terhadap KPK.
Dalam kasus ini, Novanto bersama sejumlah pihak diduga menguntungkan diri sendiri, orang lain, atau korporasi.
Adapun sejumlah pihak itu antara lain Direktur Utama PT Quadra Solution Anang Sugiana Sudihardjo, pengusaha Andi Agustinus atau Andi Narogong, serta dua mantan pejabat Kementerian Dalam Negeri, Irman dan Sugiharto.
Novanto juga diduga menyalahgunakan kewenangan dan jabatan saat menjabat Ketua Fraksi Partai Golkar. Akibat perbuatannya bersama sejumlah pihak tersebut, negara diduga dirugikan Rp 2,3 triliun pada proyek Rp 5,9 triliun tersebut.
Karena itu KPK telah beberapakali memangil Novanto, tetapi Vovanto yang saat ini menduduki kursi ketua DPR-RI, mangkir dari panggilan KPK. Karena itu Penyidik KPK mendatangi rumah Novanto di Jalan Wijaya XIII, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (15/11) pukul 21.40. Penyidik mengantongi surat penangkapan Novanto namun sayangnya Novanto ‘menghilang’ tak tahu kemana.
Dengan situasi ini, Mahkamah Kehormatan Dewan akan menggelar rapat pada hari ini, Kamis (16/11).
“Besok (hari ini) kami akan agendakan rapim dan pleno Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Di samping bahas laporan yang masuk, kami juga akan membahas perkembangan kasus Pak Novanto ini di KPK,” kata Wakil Ketua MKD Sarifuddin Sudding saat dihubungi, Rabu (15/11) malam.
Dadangsah Dapunta
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta