ilustrasi tambang batubara

Jakarta, Aktual com – Pengamat Ekonomi dan Energi UGM, Fahmy Radhi mengatakan bahwa akan terjadi blunder dan konflik internal pada rancangan holding tambang yang sedang diupayakan oleh pemerintah.

Fahmy sendiri setuju untuk pembentukan holding, alasannya selain untuk memperkuat BUMN Tambang agar bisa bersaing di pasar global, juga holding tambang diharapkan untuk membeli divestasi 51persen saham Freeport, namun proses pembentukan holding yang diharapkannya yakni bukan skema yang memicu sentimen internal sebagaimana yang ada saat ini.

“Penunjukan Inalum salah satu BUMN sebagai perusahaan holding akan menimbulkan permasalahan, yang bisa menghambat proses integrasi ke dalam holding. BUMN tambang lain merasa tidak diperlakukan secara equality akan memicu resistensi dalam proses holding,” kata Fahmy secara tertulis, Senin (20/11).

Selanjutnya pengangkatan Budi Sadikin (BS) sebagai Direktur Utama holding menjadi perosalan tersendiri tetang kualitas dari holding tersebut.

“BS memang profesional di bidang keuangan, yang dibuktikan saat menjadi dirut Bank Mandiri. Namun, BS, yang tidak punya track record di bidang tambang, sangat diragukan kemampuan memimpin holding tambang,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Andy Abdul Hamid