Bambang Widjojanto menyatakan ada tiga hal yang harus dilakukan KPK. Pertama, penyidik KPK harus memitigasi risiko dari seluruh tugas yang dilakukan. Kedua, pengawalan kepada setiap penyidik KPK dan ketiga keterlibatan masyarakat untuk membantu mengawal penyidik KPK di lingkungan rumahnya. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto meminta KPK tidak jumawa dan tak terfokus pada penyidikan saja usai menahan tersangka kasus korupsi e-KTP, Setya Novanto.

Menurutnya, sangat mungkin adanya potensi corruptor fight back yang dilakukan oleh Setnov dan seluruh jaringan yang ia miliki. Oleh karenanya, ia menghimbau agar KPK mengantisipasi hal tersebut.

“Jangan kecolongan. KPK tidak boleh lengah dan terlena pasca penangkapan SN yang dilanjutkan dengan pemeriksaan awal dan penahanan,” imbau Bambang kepada wartawan di Jakarta, Senin (20/11).

Pria yang akrab disapa BW ini pun juga menyatakan, KPK harus tetap memperhatikan keterlibatan beberapa pihak yang diduga telah menyembunyikan Setnov. Mengingat, Ketua Umum Partai Golkar tersebut sempat tak diketahui rimbanya usai penyidik KPK dan sejumlah petugas Brimob menggerebek kediamannya untuk menjemput paksa, pada Rabu (15/11) lalu.

Setnov sendiri telah diketahui keberadaanya setelah mengalami kecelakaan di kawasan Jakarta Selatan, pada Kamis (16/11), atau tak sampai 24 jam setelah penjemputan paksa oleh penyidik KPK di kediamannya.

‎Selain itu, BW juga berharap KPK memberikan perhatian atas adanya provokasi dan pernyataan yang mendramatisasi perihal kesehatan Ketua DPR tersebut sehingga potensial melakukan kebohongan publik.

“‎KPK harus terus responsif atas segala kemungkinan yang akan menghadangnya,” ujar BW.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan
Eka