Tersangka kasus korupsi KTP elektronik Setya Novanto (tengah) meninggalkan gedung KPK seusai menjalani pemeriksaan di Jakarta, Selasa (21/11/2017). Ketua DPR tersebut menjalani pemeriksaan perdana selama lima jam usai ditahan oleh KPK terkait dugaan korupsi proek KTP elektronik. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Peneliti Formappi Lucius Karus mengatakan bawha keinginan Setya Novanto agar tidak segera dilakukan pergantian selaku ketua DPR RI maupun ketua umum DPP Partai Golkar menunjukan nikmatnya berada dipuncak kekuasaan.

“Saya kira keinginan Novanto kepada DPR dan Partai Golkar agar posisinya di puncak tertinggi dua institusi itu tidak buru-buru diganti lebih banyak didorong oleh dorongan akan kenikmatan dari kekuasaan sekaligus keinginannya untuk terus mereguk nikmat dari kekuasaan itu,” kata Lucius dalam keterangan tertulisnya yang diterima aktual.com, di Jakarta, Rabu (21/11).

“Novanto nampaknya sulit menerima kegetiran hidup tanpa kekuasaan dalam tempo yang sangat singkat,” tambahnya.

Bahkan, sambung dia, bagi orang yang terlampau menikmati kekuasaan tanpa kesiagaan untuk diganti kapan saja, biasanya justru menunjukkan bahwa dirinya bukan seorang pemimpin yang menganggap kekuasaan sebuah amanah dari orang-orang yang dipimpinnya.

“Keinginan berkuasa hanya karena kekuasaan itu memberinya kenikmatan bagi dirinya sendiri,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Andy Abdul Hamid