Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi (tengah), berbicara saat diskusi publik Merawat Keindonesiaan yang diselenggarakan Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) di Jakarta, Rabu (8/2/2017). Diskusi mengambil tema 'Aksi 112 dan Kuda Troya Demokrasi. AKTUAL/Munzir
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, bersama Sekretaris LTN NU Syafiq Alieha, berbicara saat diskusi publik Merawat Keindonesiaan yang diselenggarakan Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) di Jakarta, Rabu (8/2/2017). Diskusi mengambil tema 'Aksi 112 dan Kuda Troya Demokrasi. AKTUAL/Munzir

Purwakarta, Aktual.com – Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi meminta DPP segera melakukan penyelamatan partai melalui forum Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).

“Kami dari pengurus daerah sudah sering saling bertemu. Hasil dari pertemuan itu, kami menilai perlu melakukan penyelamatan partai,” katanya, di Purwakarta, Kamis (23/11).

Ia menyarankan, langkah awal upaya penyelamatan partai tersebut bisa dilakukan DPP Golkar dengan terlebih dahulu menjalin dialog dan komunikasi aktif dengan DPD Partai Golkar Provinsi di seluruh Indonesia. Tujuannya, mempersiapkan langkah Munaslub.

Dedi menyatakan cukup pentingnya Munaslub agar Partai Golkar segera mengonsolidasikan diri untuk menghadapi kontestasi Pilkada serentak 2018, Pileg dan Pilpres 2019.

Basis Golkar yang kini berada dalam segmen massa berusia 40 tahun ke atas dinilai tidak cukup memenangkan kontestasi itu. Karenanya, Dedi menyampaikan masukan agar Golkar mampu meraih basis massa pemilih yang berusia dibawah 40 tahunan.

Menurut dia, demi efektifitas pelaksanaan saran dan masukan itu, salah satu cara yang harus ditempuh adalah memulihkan citra partai yang sudah terlanjur negatif, karena kasus hukum yang tengah dijalani oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto.

Ia menyatakan, para pengurus di daerah, sudah mendesak DPP Partai Golkar untuk memutuskan jadwal Munaslub pada 30 November 2017. Mereka mendesak itu, karena pengurus di daerah merupakan mesin partai.

“Kalau sudah 2/3 dari DPD Provinsi yang setuju, maka tidak ada lagi alasan untuk tidak memilih pemimpin baru. Itu sudah tidak bisa dilama-lama. Munaslub harus dilaksanakan,” katanya.

ANT

Artikel ini ditulis oleh:

Antara