Jakarta, Aktual.com – Tanpa retorika dan bermanis kata, pengamat kebijakan publik, Abdulrachim Kresno mengatakan tujuan pemerintah dan PLN melakukan penyederhanaan golongan tarif listrik tidak lain agar kelebihan daya pada PLN diserap penuh oleh masyarakat.

Diperkirakan dengan sistem take or pay, kelebihan daya telah menjadi beban bagi keuangan PLN, sehingga perlu adanya peningkatan konsumsi agar daya tersedia mampu dijual dan membuat keuangan PLN mampu membayar terhadap IPP.

“PLN – ESDM mau memaksa masyarakat untuk membeli kelebihan daya listrik PLN . Tidak mungkin PLN menggratiskan biaya kenaikan daya, ditambah menggratiskan biaya penggantian Mini Circuit Breaker ( alat pembatas arus listrik ) yang untuk puluhan juta pelanggan rumah tangga bisa bernilai trilyunan itu tanpa maksud menarik keuntungan dari masyarakat,” kata dia secara tertulis, Jumat (24/11).

Dia memaparkan, walau awalnya masyarakat ditagih biaya listrik yang sama dengan semula , tetapi PLN akan dengan secara halus memaksa masyarakat agar lebih boros listrik.

” Misalnya masyarakat yang tadinya menggunakan kompor gas yang lebih murah akan beralih ke kompor listrik yang jelas lebih mahal biaya listriknya . Masyarakat yang tadinya menggunakan 1 AC dalam rumahnya bisa jadi menambahnya menjadi 4 atau 5 AC karena daya listriknya mampu atau tidak mengakibatkan MiniCircuit Breakernya jatuh,” ujarnya.

Jadi dalam jangka tidak terlalu lama, imbuh dia, konsumsi listriknya akan naik dan konsumsi nasional akan naik sehingga akan menyerap banyak sekali kelebihan daya lstrik PLN.

Laporan: Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby