Jakarta, Aktual.com – Laju pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (USD) di awal pekan ini masih menunjukkan pelemahan. Hal ini kembali melanjutkan pelemahan di pekan lalu, sekalipun akhir pekannya sempat terapresiasi.
Mengutip Bloomberg hari ini, rupiah dibuka di angka 13.508 atau melemah 4 poin dari penutupan akhir pekan lalu. Namun trennya terus melemah. Dalam 30 menit pertama saja sudah melemah ke level 13.513.
Menurut analis pasar uang Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, pelemahan nilai tukar USD sepertinya tak bisa dimanfaatkan oleh rupiah.
Ditambah lagi, munculnya penilaian positif terhadap perkembangan ekonomi Eropa memberikan sentimen positif pada EUR, sehingga mampu bergerak melampaui USD.
“Imbasnya tentu mata uang lainnya terlihat menguat terhadap USD, namun sepertinya tak berdampak positif ke rupiah,” papar Reza di Jakarta, Senin (27/11).
Apalagi di dalam negeri, sentimen positifnya juga sepertinya tak berlanjut. Semula di sebutkan isu hol ding BUMN tambang tak berdampak negatif, tapi saat ini mulai berdampak.
“Sentimen dari permasalahan holding BUMN dan cenderung melemahnya IPO saham-saham BUMN mulai menjadi penghalang pergerakan Rupiah,” kata dia.
Dia menegaskan, diharapkan sentimen dari dalam negeri yang positif masih ada dan dapat memberikan kesempatan pada Rupiah untuk kembali menguat.
“Diharapkan dengan sentimen masih melemahnya laju USD, sehingga nantinya dapat berimbas positif pada masih berlanjutnya apresiasi dari rupiah,” papar dia.
Denngan kondisi tersebut, Reza memperkirakan laju support rupiah akan bergerak dengan kisaran 13.518 dan resisten rupiah di angka 13.490.
Busthomi
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid