Honolulu, Aktual.com – Salah satu negara bagian Amerika Serikat, Hawaii, pada pekan ini akan menerapkan kembali sirine peringatan nuklir era Perang Dingin untuk pertama kalinya sejak seperempat abad lampau.
Setiap satu bulan sekali sirine itu akan dibunyikan untuk melatih kesadaran warga jika bahaya serangan nuklir menjelang. Kebijakan itu merupakan persiapan kemungkinan serangan rudal dari Korea Utara, kata sejumlah pejabat setempat pada Selasa (28/11).
Sirine peringatan adanya serangan udara–yang akrab di telinga generasi tua yang mendengarnya secara rutin–diujicobakan dalam konferensi pers oleh Gubernur David Ige berserta sejumlah pejabat negara bagian lainnya di Honolulu.
Ige mengatakan bahwa Hawaii akan menjadi negara bagian pertama yang menerapkan kembali latihan serangan nuklir.
Keputusan tersebut disampaikan hanya beberapa jam setelah Korea Utara kembali menguji coba rudal kendali antar benua, yang sempat terbang sejauh 1.000 km sebelum jatuh di Laut Jepang.
Pentagon mengatakan bahwa rudal tersebut tidak berbahaya bagi Amerika Serikat maupun negara-negara sekutunya.
Namun otoritas manajemen darurat Hawaii mengatakan bahwa mereka memutuskan mengaktifkan kembali sirine peringatan dini serangan nuklir untuk pertama kalinya sejak tahun 1980-an setelah sejumlah pakar menilai rudal Korea Utara mampu mencapai kawasan Hawaii.
Sirine, yang mempunyai bunyi berbeda dengan peringatan untuk badai atau bencana alam tersebut, akan kembali dioperasikan pada Jumat.
Kedua sirine, untuk serangan nuklir dan bencana alam, akan dibunyikan berurutan di 400-an lokasi sekitar kepulauan Pasifik tengah tersebut, dimulai dari 11.45 waktu setempat dan akan diulangi pada hari kerja pertama bulan-bulan berikutnya.
Jika sirine itu berbunyi, para petugas setempat akan meminta warga kepulauan Hawaii untuk “berlindung dalam bangunan dan waspada.” Bom seberat 150 kiloton yang meledak di kawasan Pearl Harbor di pulau utama Oahu akan menewaskan 18.000 orang dengan melukai 50.000 sampai 120.000 lainnya di sekitar zona ledakan seluas beberapa kilometer, kata Badan Manajemen Darurat Hawaii, berdasarkan penilaian terhadap teknologi persenjataan nuklir Korea Utara.
Oahu, yang merupakan salah satu pusat konsentrasi komando militer Amerika Serikat, dinilai sebagai target potensial bagi agresi nuklir Korea Utara terhadap Amerika Serikat.
Dalam skenario kejadian serangan nuklir sebenarnya dari Korea Utara ke Hawaii, sirine peringatan hanya akan memberi waktu bagi warga sekitar 12-13 menit sebelum rudal mengenai sasaran, demikian keterangan lembaran fakta otoritas setempat.
“Kemungkinan adanya serangan seperti itu sangat kecil, namun kami berpendapat bahwa sangat penting untuk pro-aktif, dan bersiap terhadap segala kemungkinan di masa mendatang,” kata Ige.
ANT
Artikel ini ditulis oleh:
Antara