Jakarta, Aktual.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau kepads masyarakat yang bermukim disekitar Gunung Agung dengan redius 8 hingga 10 km agar mengungsi untuk menghindari aktivitas gunung yang mengalami erupsi dan mengeluarkan abu vulkanik.
Selain itu presiden juga meminta supaya masyarakat tetap tenang. Dia menegaskan bahwa Badan Nasional Penanggulangan Bencana bersama TNI, Polri dan kementerian terkait akan memberi dukungan kepada Pemprov Bali untuk menangani bencana ini.
“Bagi mereka di radius 8 sampai 10 kilometer betul-betul mengungsi demi keselamatan,” imbuh Jokowi di Jakarta, Rabu (29/11).
Yang terpenting lanjutnya, dia berharap semoga peristiwa yang ada tidak menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
“Semua harus di-backup. Saya minta jangan sampai ada korban karena terkena letusan,” tutur dia.
Pada sisi lain, letusan aktivis gunung Agung ini tentu mempengaruhi stabilitas ekonomi nasional, mengingat banyak perjalanan penerbangan mengalami gangguan akibat sembuh material gungung.
Belum lagi pada tahun mendatang akan ada agenda perkumpulan pemimpin dunia, hingga para pimpinan perusahaan bertarap multinasional yang akan berkumpul di Pulau Dewata dalam rangka pertemuan World Bank dan IMF.
Atas hal ini, tentu menjadi perhatian bagi Jokowi. Dia telah meminta Kementerian Perhubungan untuk terus memperhatikan lalu lintas penerbangan.
Sementara Kementerian ESDM mengklaim bahwa distribusi BBM dan LPG Wilayah Bali dalam kondisi aman terkendali. Kebutuhan BBM wilayah Bali dipasok dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Manggis dan Sanggaran, sedangkan untuk kebutuhan LPG akan dipasok dari Depot LPG Manggis.
Data PT. Pertamina (Persero), kebutuhan rata- rata harian Premium di wilayah Bali adalah sebesar 579 kilo liter, Pertalite 1.163 kilo liter, Pertamax 846 kilo liter, Solar 516 kilo liter dan DEX series 51 kilo liter.
Untuk memenuhi kebutuhan rata-rata harian tersebut, stok BBM di TBBM Sangaran untuk Premium adalah sebesar 3.749 kilo liter (ketahanan 9,3 hari), stok Solar 3.323 kilo loter (ketahanan 8,1 hari), Pertamax 4.236 kilo liter (ketahanan 6,9 hari), Pertalite 468 kilo liter (ketahanan 3,1 hari) dan DEX sebesar 562 kilo liter (ketahanan 30,4 hari).
Selanjutnya untuk TBBM Manggis, Premium memiliki stok 29.288 kilo liter untuk ketahanan 35,1 hari, Solar sebanyak 29.169 kilo liter dengan ketahanan 51,1 hari, Pertamax sebesar 12.966 kilo liter untuk ketahanan 16,8 hari, dan Pertalite 2.787 untuk ketahanan 2,9 hari.
Sementara untuk LPG di wilayah Bali, saat ini realisasi LPG 3 Kg sebanyak 620.000 Kg/ hari atau 206.685 tabung/hari dan realisasi LPG Non Subsidi 80.000 Kg/hari. Sementara untuk stok Avtur di Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Ngurah Rai adalah sebanyak 8.586 Kilo liter (ketahanan 3,3 hari).
Dalam keadaan darurat, PT Pertamina (Persero) juga telah melakukan antisipasi untuk dapat melakukan distribusi BBM ke konsumen dan lembaga penyalur, melalui pengalihan supply point dari Tanjung Wangi langsung ke konsumen/lembaga penyalur melalui mobil tangki via ferry. Sedangkan untuk produk Marine Fuel Oil (MFO) & Diesel Oil (IDO) dialihkan ke Surabaya dan Tanjungwangi.
Mengingat Depot LPG Manggis di Kabupaten Karangasem yang hanya berjarak 19 km juga menjadi salah satu area terdampak erupsi Gunung Agung, untuk penyaluran LPG, PT. Pertamina telah menyiapkan skenario jalur alternatif pengambilan isi Bulk dari SPBBE ke depot LPG Manggis Wilayah Bali melalui empat jalur alternatif, yaitu:
1. Alternatif 1: Manggis-Kintamani-Singaraja
2. Alternatif 2: Manggis-Bedugul-Bedugul-Singaraja
3. Alternatif 3: Manggis-Pupuan-Singaraja
4. Alternatif 4: Manggis-Negara (Gilimanuk)-Singaraja
Sedangkan untuk pengambilan isi bulk LPG untuk SPPBE Bali wilayah Kabupaten Jembrana, Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Tabanan dialihkan ke terminal LPG Banyuwangi (Bosowa) melalui via darat menuju Pelabuhan Gilimanuk diangkut via kapal menuju pelabuhan Ketapang.
Untuk SPPBE Bali Wilayah Kota Denpasar, Kabupaten
Artikel ini ditulis oleh:
Bawaan Situs

















