Cilacap, Aktual.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyatakan siklon tropis Dahlia muncul di Samudra Hindia sebelah selatan-barat daya Bengkulu, kata Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo.
“Siklon tropis Dahlia sebelumnya merupakan bibit siklon tropis 96S yang muncul di Samudra Hindia selatan-barat daya Bengkulu. Sementara siklon tropis Cempaka yang sebelumnya muncul di perairan selatan Cilacap dan selanjutnya bergeser ke perairan selatan Pacitan, kekuatannya telah melemah dan bergerak menjauhi wilayah Indonesia,” katanya di Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (29/11) malam.
Kendati telah melemah, kata dia, dampak dari siklon tropis Cempaka masih dapat dirasakan di Cilacap seperti hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang disertai angin kencang.
Lebih lanjut mengenai siklon tropis Dahlia, dia mengatakan berdasarkan analisis BMKG pada hari Rabu (29/11), pukul 19.00 WIB, posisi badai yang muncul di Samudera Hindia sebelah selatan-barat daya Bengkulu berada di sekitar 8,5 lintang selatan dan 100,8 bujur timur atau sekitar 540 kilometer sebelah selatan-barat daya Bengkulu.
“Siklon tropis Dahlia bergerak ke arah barat dengan kecepatan 2 knots atau 4 kilometer per jam menjauhi wilayah Indonesia. Tekanan terendah mencapai 998 milibar dengan kekuatan 65 kilometer per jam atau 35 knots,” katanya.
Ia mengatakan dalam waktu 24 jam atau pada hari Kamis (30/11), pukul 19.00 WIB, siklon tropis Dahlia diprakirakan berada di sekitar 9,4 lintang selatah dan 102,2 bujur timur atau sekitar 610 kilometer sebelah selatan Bengkulu.
Dalam hal ini, kata dia, siklon tropis Dahlia pada Kamis (30/11) malam diprakirakan bergerak ke arah timur-tenggara dengan kecepatan 4 knots atau 8 kilometer per jam meninggalkan wilayah Indonesia, sedangkan tekanan terendah mencapai 995 milibar dengan kekuatan 85 kilometer per jam atau 45 knots.
“Kecepatan gerak siklon tropis Dahlia tergolong lambat,” jelasnya.
Ia mengatakan siklon tropis Dahlia memberikan dampak berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di pesisir barat Bengkulu hingga Lampung, Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.
Selain itu, angin kencang dengan kecepatan lebih dari 20 knots berpotensi di pesisir barat Bengkulu hingga Lampung, Banten bagian selatan, dan Jawa Barat bagian selatan.
Sementara itu, gelombang laut dengan ketinggian 2,5 – 4 meter berpotensi terjadi di perairan barat Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu, dan perairan selatan Jawa Tengah.
Gelombang laut dengan tinggi 4-6 meter berpotensi di perairan Pulau Enggano, perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Banten hingga Jawa Barat, dan Samudra Hindia barat Lampung hingga selatan Jawa.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: