Tersangka kasus korupsi e-KTP Setya Novanto usai menjalani pemeriksaan kembali di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (30/11). Setnov diperiksa oleh Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI terkait dugaan pelanggaran kode etik. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Dalam beberapa survei menyatakan tingkat elektabilitas Partai Golkar telah tersalip oleh Partai Gerindra. Hal ini disebabkan oleh adanya kasus korupsi KTP elektronik yang menjerat Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto.

Direktur Eksekutif Forum Masyarakat Peduli Indonesia (Formappi) Sebastian Salang menyatakan, Partai Golkar harus segera mengambil sikap mengenai kasus hukum yang membelit Setnov.

“Kalau tidak ada upaya dari Golkar untuk mengambil sikap dari kasus Novanto ini maka keadaan akan terus memburuk. Ini sudah terkonfirmasi sekarang Golkar hanya 10 persen, sudah di bawah Gerindra,” kata Sebastian dalam diskusi kamisan Formappi di Jakarta Timur, Kamis (30/11).

Sikap tegas dari partai golkar dikatakan Sebastian, sangat dibutuhkan agar partai tersebut tidak terlempar dari tiga besar dalam Pemilu 2019 mendatang.

Selain itu, Sebastian mengatakan jika sikap tersebut nantinya juga akan berpengaruh terhadap calon-calon yang diusung Golkar dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2018.

“Golkar sudah seharusnya mengganti ketua umum, entah melalui Munaslub atau apapun, agar tidak disandera oleh orang tertentu. Ini untuk kepentingan Golkar sendiri,” ujarnya.

Sebelumnya, lembaga survey Poltracking Indonesia merilis hasil surveinya pada Minggu (26/11) lalu. Survei tersebut menempatkan Golkar di posisi ketiga dengan tingkat elektabilitas sebesar 10,9%.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby