Sejumlah personel Basarnas mencari korban Kapal Zahro Express yang terbakar menggunakan perahu karet di Perairan Teluk Jakarta, Senin (2/1). Basarnas mengerahkan 15 penyelam serta sejumlah kapal dari tim gabungan untuk mencari 17 korban yang diduga masih hilang. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/pd/17

Trenggalek, Aktual.com – Basarnas Pos SAR Trenggalek, Jawa Timur, menggelar operasi pencarian dua dari enam nelayan asal Pacitan yang dilaporkan hilang diterjang badai di perairan Samudera Hindia persis saat badai siklon tropis menerjang kawasan tersebut, Selasa (28/11).

Komandan Basarnas Pos SAR Trenggalek Asnawi Suroso mengatakan, pencarian saat ini difokuskan di sekitar perairan Teluk Popoh dan Prigi karena dua nelayan yang masih hilang terakhir diketahui mencoba berenang ke pulau Solimo.

“Kami sudah melakukan operasi SAR sejak Selasa (28/11) siang hingga sekarang dan hasilnya, empat korban diselamatkan nelayan Sendang Biru dan Popoh. Sedangkan dua lainnya masih kami lakukan pencarian hingga sekarang,” kata Asnawi dikonfirmasi melalui telepon, Sabtu (2/12).

Ia mengatakan, Sabtu ini menjadi batas akhir upaya pencarian. Jika hingga sore operasi SAR di Teluk Popoh dan Prigi tidak membuahkan hasil, Basarnas bersama jajaran Polair di pesisir selatan Jatim telah berkoordinasi dengan para nelayan untuk segera melapor jika menemukan tanda-tanda keberadaan korban, dalam kondisi hidup maupun mati.

“Pencarian kami fokuskan di sini (Teluk Prigi dan Popoh) karena arus ombak mengarah timur-tenggara. Kami sisir dari posisi terakhir korban mulai berenang menuju beberapa titik hingga radius 20-30 mil laut,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara