Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (tengah) didampingi Pejabat baru KASAU Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri) dan Pejabat lama Marsekal TNI Agus Supriatna (kanan) melakukan salam komando seusai sertijab Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KASAU) di Taxi Way "Echo" Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (20/1/2017). Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengisi jabatan KASAU menggantikan Marsekal TNI Agus Supriatna yang memasuki masa pensiun. AKTUAL/Munzir

Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua Komisi I DPR, Asril Tanjung menyatakan bahwa pencalonan Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI belum tentu mulus. Bukan tidak mungkin Komisi I DPR akan menolak rekomendasi Presiden untuk pengganti Gatot Nurmantyo tersebut.

“Bisa saja, kalau tidak cocok dengan test ya kami ditolak. Presiden harus mencari gantinya,” kata Asril di komplek parlemen, Jakarta, Senin (4/12).

Sebagai informasi, DPR telah menerima surat dari Presiden yang berisi nama calon pengganti Gatot sebagai Panglima TNI. Gatot sendiri akan memasuki masa pensiun pada Maret 2018 mendatang.

“Kalau hasil tesnya enggak bagus, ya ditolak,” tegas Asril.

Ketika ditanya lebih rinci tentang alasan penolakan, politisi Partai Gerindra ini menyebut beberapa hal, antara lain kredibilitas Hadi terhadap masalah bangsa dan negara serta pengetahuannya tentang pembinaan di TNI.

Lebih lanjut, Asril mengaku tidak begitu mempermasalahkan matra yang menjadi asal calon Panglima TNI baru. Sebab, dalam UU TNI sendiri telah mewajarkan adanya rotasi Panglima TNI.

“Syarat utama kami sesuai saja dengan undang-undang. Masalah AD, AU atau AL itu kan hal prerogratif presiden,” tutupnya.

(Reporter: Teuku Wildan)

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan
Eka