Dugaan keterlibatan Rusia dalam proses pemilihan Presiden AS tahun lalu. (ilustrasi/aktual.com)

Paris, Aktual.com – Presiden Prancis Emmanuel Macron mengkhawatirkan tentang kemungkinan Amerika Serikat akan secara sepihak mengklaim Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

“Presiden Prancis menyatakan keprihatinannya atas kemungkinan Amerika Serikat secara sepihak mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel,” kata pernyataan tersebut, setelah Macron dan Trump berbicara melalui telepon seperti yang dilansir Reuters, Selasa (5/12).

“Emmanuel Macron menegaskan kembali bahwa masalah kedudukan Yerusalem harus ditangani dalam rangka perundingan perdamaian Israel dengan Palestina, dengan tujuan membentuk dua negara, Israel dan Palestina, yang tinggal dalam keadaan damai dan aman berdampingan dengan Yerusalem sebagai ibu kota,” katanya.

Trump belum membuat keputusan apakah akan secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, kata penasihat dan menantunya, Jared Kushner, Minggu (3/12), yang akan mematahkan beberapa dasawarsa kebijakan Amerika Serikat dan dapat memicu kekerasan di Timur Tengah.

Sebelumnya, kantor berita Xinhua melaporkan bahwa Liga Arab (AL) pada Minggu (3/12) memperingatkan mengenai konsekuensi berbahaya jika Amerika Serikat mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

“Jika dilaksanakan, itu akan menandai perubahan pendirian bersejarah Washington yang memandang kota suci tersebut sebagai kota Palestina yang diduduki dan bagian tak terpisahkan tanah Palestina yang diduduki,” kata Saeed Abu-Ali, Asisten Sekretaris Jenderal AL untuk Tanah Arab dan Palestina yang Diduduki, di dalam pernyataan.