Tersangka kasus korupsi e-KTP Setya Novanto usai menjalani pemeriksaan kembali di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (30/11). Setnov diperiksa oleh Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI terkait dugaan pelanggaran kode etik. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Polemik pergantian kepemimpinan Setya Novanto tidak hanya sebatas pada posisinya sebagai ketua umum DPP Partai Golkar saja. Namun, ada sejumlah jabatan lain yang juga mesti diisi pasca Novanto ditahan KPK, yakni jabatan sebagai ketua DPR RI.

Ketua Pimpinan Pusat Angkatan Muda Partai Golkar (PP AMPG) Bidang Politik Syahmud Ngabalin berpendapat bahwa perlu adanya figur muda yang memiliki prestasi politik sekaligus peka terhadap kesejahteraan rakyat untuk menempati posisi ketua dewan.

Hal itu disampaikan dia menanggapi munculnya sejumlah nama yang akan menduduki kursi kepemimpinan DPR RI kedepannya.

“Hampir semua pihak sudah mulai berancang-ancang melirik posisi ketua DPR, sementara masalah yang dituduhkan ke Pak Novanto sebagai ketua DPR yang masih sah, dan saat ini masih belum jelas,” kata Syahmud kepada wartawan,  di Jakarta, Selasa (5/12).

“Sementara itu  nama-nama untuk menduduki posisi Ketua DPR mulai bermunculan ibarat para peselancar di atas ombak di bibir pantai,” tambahnya.

Masih dikatakan dia, kalaupun sampai ada pergantian ketua DPR, figur tersebut juga harus mampu menunjukkan kualitasnya seperti Ketua DPR Setya Novanto.

“Pak Novanto telah menunjukkan prestasi yang sangat luar biasa dalam dinamika antara parlemen dan pemerintah, bahkan dalam beberapa kesempatan, publik juga dapat menyaksikan secara langsung bahwa penempatan alat-alat kelengkapan di DPR berjalan dengan baik di kepemimpinan Pak Novanto,” ucapnya.

“Misalnya roda gerak DPR dalam fungsinya sebagai lembaga pembuat Undang-undang, pengontrol kebijakan pemerintah serta penentu budgeting anggaran negara,” papar dia.

Dalam kaitan itu, lanjut Syahmud, dari sejumlah figur yang muncul, figur Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) merupakan sosok yang paling pas menduduki kursi Ketua DPR.

Alasannya, ia menilai salah satu alat kelengkapan DPR yang dianggap berhasil oleh publik kinerja adalah Komisi III DPR yang dipimpin oleh Bambang Soesatyo.

“Komisi III DPR yang concern soal hukum ini selalu menjadi buah bibir di masyarakat. Saya melihat setiap permasalahan yang dibahas di Komisi III DPR secara bijak bisa dikomunikasikan dan terselesaikan dengan baik. Bahkan bisa diibaratkan seperti angin, terasa namun tidak bisa dilihat,” pungkasnya.

Untuk diketahui, posisi ketua DPR RI merupakan jatah politik milik partai berlambang pohon beringin tersebut. Sehingga, kompetisi untuk ‘mengincar’ kedudukan itu pun hanya berpeluang pada internal Golkar saja.

Setidaknya ada empat  nama yang disebut-sebut akan menduduki posisi ketua DPR RI mengantikan Novanto, yakni Ade Komarudin, Aziz Syamsuddin, Bambang Soesatyo, dan Agus Gumiwang.

(Reporter: Novrizal)

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Eka