Karangasem, Aktual.com – Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Devy Kamil Syahbana menjelaskan jika proses efusi atau pertumbuhan lava ke permukaan kawah Gunung Agung mulai terjadi kembali. Sebelumnya, pertumbuhan lava sempat melambat dalam beberapa hari terakhir. Namun hari ini, terpantau aliran lava kembali memenuhi kawah dengan diameter 900 meter dan kedalaman 200 meter.

‎Sebelumnya, Devy mengakui jika berdasarkan hasil perekaman citra satelit didapati jika energi thermal di puncak kawah menandakan terjadinya pelambatan pertumbuhan lava. Namun, hari ini lava mulai kembali bergerak memenuhi kawah gunung setinggi 3.142 mdpl tersebut.

“Dari satelit kita lihat adanya penambahan lava, tapi tidak linear lagi. Tidak lurus begitu naik ke atas, dia hanya menggembung di tengah,” terang Devy di Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, Kamis (7/12).

Penggembungan di tengah kawah terjadi karena ketebalan lava yang lebih dulu dikeluarkan sudah mulai mengeras dengan tingkat ketebalan yang cukup tinggi. Sehingga, bagian atas lava cenderung lebih dingin daripada bagian dalamnya. “Jadi, kalau misalnya ada pertumbuhan lava, penambahan lava baru, dia mengisi ke bagian tengah (kawah),” tuturnya.

Jika terjadi pelepasan energi, Devy amat bersyukur lantaran tekanan gas yang mendorong dari dalam perut Gunung Agung semakin berkurang. Namun, jika sebelumnya pengukuran gas SO2 yang merupakan gas magmatik cukup tinggi terukur, saat ini jumlahnya turun drastis.

“Normalnya saat erupsi itu kita mengalami penurunan gradual untuk kadar SO2. Tapi saat ini kondisinya, pada tanggal 25-29 November SO2 terukur cukup tinggi, kemudian drop turun ke angka yang cukup jauh sampai ke satu per dua puluh kalinya. Karena itu perlu mengantisipasi,” demikian Devy.

(Reporter: Bobby Andalan, Bali)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka