Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, berbicara dalam Focus Group Discusion (FGD) menyoal kondisi Sosial Politik, yang digelar oleh Fraksi PKS DPR di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (27/9). Dalam FGD yang mengangkat tema "Pancasila dan Integrasi Bangsa", tersebut, Panglima memaparkan bagaimana Pancasila menjadi dasar negara yang telah dipikirkan oleh para pendiri Bangsa sehingga tetap bertahan menjadi pemersatu bangsa Indonesia yang memiliki keragamana Suku, Bangsa, Adat, Bahasa yang terbentang dalam ribuan pulang dari Saban sampai Merauke dan nilai tersebut harus dilindungi dari paham apapun agar kita tidak mudah terpecah. AKTUAL/Tino Oktaviano

Surabaya, Aktual.com-Menjelang masa purna tugasnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, menginstruksikan kepada prajuritnya jika di tahun politik agar tetap bersikap netral.

Bahkan, Jenderal Gatot pun juga menitip pesan kepada institusi Polri agar melaporkan jika melihat ada anggota TNI yang tidak netral saat memasuki politik.

“Ini pesan presiden yang kami sampaikan bahwa TNI dan Polri politiknya adalah politik untuk negara. Maka dari itu, kami titip pesan ke kapolri, jika ada anggota polri yang melihat TNI tidak netral, silakan melapor.” tegas Jenderal Gatot di Dermaga Komando Armada Kawasan Timur, Surabaya, (8/12).

Di jajaran milter, perintah tegak lurus masih berlaku. Ketika presiden sudah melakukan intruksi, maka seluruh prajurit dari tingkat paling bawah sampai ke atas, harus mentaati. Jika ada yang melanggar, lanjutnya, maka sanksi pasti tetap berlaku.

“Bukan hanya TNI. Kapolri juga titip pesan kepada saya, jika ada anggota TNI ada yang melihat angota polri tidak netral, maka silakan melapor.” lanjutnya.

Jenderal Gatot meyakini, pada tahun politik mendatang, semua akan berjalan damai. Sebab, selama ini kegaduhan poltik hanya terjadi di media sosial saja. Selebihnya di dunia nyata, semua berjalan damai.

“Makanya saya juga berharap agar Media tidak memperkeruh. Tetap bikin teduh agar Indonesia menjadi negara yang patut dicontoh dalam demokrasi.” tutupnya.

 

Pewarta : Ahmad H. Budiawan

Artikel ini ditulis oleh:

Bawaan Situs