Pekerja menata tabung gas elpiji 3 kilogram di Depot and Filling Station LPG Pertamina Plumpang, Jakarta, Selasa (3/11). Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja berharap sekitar 20 persen konsumen gas elpiji bersubsidi tiga kilogram dapat beralih ke elpiji 5,5 kilogram nonsubsidi agar subsidi dapat dialihkan ke infrastruktur, kesehatan, dan lainnya. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A./pd/15

Jakarta, Aktual.com – PT Pertamina (Persero) menyebutkan bahwa stok gas Elpiji tiga kilogram bersubsidi lebih dari cukup memenuhi kebutuhan, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terjadi kelangkaan gas.

Direktur Pemasaran Pertamina Muchamad Iskandar pada konferensi pers di Kantor Pusat Pertamina Jakarta, Jumat (8/12), memaparkan total stok Elpiji tiga kg sebesar 113,6 ribu metrik ton (MT) dengan rata-rata penyaluran 24 ribu MT atau berada pada kisaran 19 hari rata-rata nasional.

“Sampai Desember ini, stok harian Pertamina sangat aman berada pada kisaran 18,9 atau 19 hari rata-rata nasional. Itu di atas stok minimal 11 hari. Range aman 15 sampai 19 hari terjaga pada level itu,” kata Iskandar.

Ia menegaskan Pertamina akan tetap menjamin ketersediaan Elpiji tiga kg bersubsidi sebagai komitmen penugasan dari pemerintah sehingga berapa pun kebutuhan masyarakat akan dipenuhi.

Untuk menstabilisasi harga dan menekan lonjakan harga akibat meningkatnya permintaan, Pertamina pun telah melakukan operasi pasar di sejumlah wilayah, antara lain Marketing Operation Region (MOR) I yakni Aceh dan Riau, MOR II di Sumatera Selatan dan MOR III di Jakarta, Jawa Barat dan Banten.

Sebelumnya, pada masa libur panjang akhir pekan di awal Desember 2017, telah terjadi peningkatan kebutuhan Elpiji tiga kg bersubsidi di wilayah Depok, Bogor, dan sebagian Jakarta.

Namun dari pantauan beberapa lokasi operasi pasar sejak Senin (4/12), ada beberapa titik yang ternyata sepi peminat. Salah satunya adalah operasi pasar yang digelar di Paledang, Bogor pada Kamis (7/12) yang menunjukkan bahwa wilayah tersebut sudah tercukupi.

Tingginya permintaan terhadap gas bersubsidi ini akibat penggunaan yang tidak sesuai dengan peruntukkannya. Dari temuan di lapangan, Elpiji tiga kg bersubsidi digunakan oleh pengusaha rumah makan, laundry, genset, dan rumah tangga mampu.

Berdasarkan data penyaluran harian Elpiji tiga kg bersubsidi, hingga akhir November 2017, realisasi penyaluran telah mencapai 5,750 juta MT, atau 93 persem dari kuota yang ditetapkan pada APBN-P 2017 sebesar 6,199 juta MT.

Sampai dengan akhir Desember 2017, penyaluran Elpiji tiga kg bersubsidi diperkirakan akan melebihi kuota sekitar 1,6 persen di atas kuota APBN-P 2017 tersebut.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: