Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung (kiri) bersama Anggota Dewan Pertimbangan Golkar lainnya Ibrahim Ambong (kanan) memberi tanggapan tentang Rapat Konsultasi (Rakon) Nasional Partai Golkar yang digelar di Bali baru-baru ini di Akbar Tandjung Institute, Jakarta, Selasa (5/1). Akbar Tandjung berpendapat Golkar kubu Aburizal Bakrie seharusnya mendengarkan sarannya menggelar Munas karena dirinya menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar yang memiliki wewenang memberikan pertimbangan dalam hal apapun. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean/aww/16.

Jakarta, Aktual.com – Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tanjung menyebutkan bahwa Ketua DPR RI yang akan menggantikan Setya Novanto, akan ditentukan oleh Ketua Umum DPP Golkar yang terpilih pada Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) yang akan digelar pada bulan Desember ini.

“Dia nanti akan dipilih oleh Ketua Umum Golkar baru yang terpilih dari Munaslub,” ujar Akbar Tanjung, Jumat (9/12).

Menurut senior partai Golkar itu, walapun ada nama calon Ketua DPR yang direkomemdasikan oleh Setya Novanto, namun itu tidak akan didengar.

“Jadi kalau katakanlah Setnov merekomendasikan si A, si B gitu, sudah tidak relevan lagi karena dia sudah tidak lagi dalam posisi untuk mengambil suatu putusan. Dia sudah di KPK,” kata Akbar.

Menanggapi pertanyaan siapa calon terkuat untuk Ketua DPR, Akbar menyerahkan keputusan pada Ketua Umum Golkar melalui mekanisme yang berlaku.

“Tentu diserahkanlah kepada Ketua Umum Golkar yang baru melalui mekanisme yang ada. Tentu diambil dari para anggota Dewan. Tentu toh,” kata Akbar.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby