Presiden AS Donald Trump diperkirakan akan mengakui Jerusalem sebagai Ibu Kota Israel. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengatakan, ada dampak positif bagi umat beragama di Indonesia imbas pengakuan sepihak Amerika Serikat atas Yerusalem, Palestina sebagai Ibu Kota Israel menggantikan Tel Aviv.

Menurutnya, pernyataan yang dilontarkan oleh Presiden AS itu justru membangun kembali solidaritas umat Islam di Indonesia. “Kalau selama ini kita beda-beda dalam beberapa hal, tapi soal Palestina ini sama. Bahkan tidak hanya umat Islam saja, tapi juga dengan umat Kristen,” ujar Mu’ti dalam diskusi ‘Kotak Pandora Itu Bernama Yerusalem’ di Jakarta, Sabtu (9/12).

Ia menambahkan, selama ini umat Islam di Indonesia cenderung terlena dengan berbagai perbedaan pandangan terhadap suatu masalah. “Kita umat Islam dibawa pada situasi yang konfrontatif terus menerus di dalam negeri. Belum selesai 212 dan reuninya, kemudian isu-isu keagamaan, lalu isu Trump mengambil sikap politik yang kontroversial,” ucap dia.

Apalagi, selama ini di Indonesia politik itu selalu dikait-kaitkan dengan isu agama. Karenanya meski soal Palestina-Israel murni politik, namun diakui dimensi agama juga sangat kuat.

“Walaupun tidak dikatakan eksplisit, tapi di dalam diri Benjamin Netanyahu (Perdana Menteri Israel), di alam bawah sadarnya ingin balik ke tanah yang dijanjikan. Ketika mereka terusir, ini saat yang tepat mereka kembali ke tanah yang dijanjikan,” ujar Mu’ti.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan