Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saay meninggalkan acara dukungan dirinya oleh Kosgoro 1957 sebagai calon Ketum Partai Golkar di kantor Kosgoro 1957, Jakarta, Sabtu (2/12/2017). Organisasi pendiri Partai Golkar, Kosgoro 1957, resmi mendukung Airlangga Hartarto sebagai calon Ketua Umum Golkar menggantikan Setya Novanto, yang kini ditahan KPK. Hal ini diumumkan setelah diadakan Pleno PPK Kosgoro 1957. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Bakal Calon Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartanto, enggan berspekulasi ikhwal adanya deal politik atas penunjukan Aziz Syamsuddin sebagai ketua DPR RI.

“Wah kalau itu bisa ditanyakan saja langsung (ke yang bersangkutan),” kata Airlangga usai menghadiri acara Sarasehan Nasional tentang Golkar, di Kawasan Jakarta Selatan, Minggu (10/12).

Lebih lanjut, ketika ditanyakan apa pendapatnya soal penunjukan ketua DPR RI, ia hanya mengatakan bahwa alangkah baiknya penetapan ketua lembaga negara itu berdasarkan hasil Munaslub Golkar yang akan digelar dalam waktu dekat.

“Tentu wajarnya itu sesudah Munaslub, karena itu kalau masuk diagenda yang tiba-tiba, ini tidak sesuai dengan mekanisme yang berlaku di DPR,” sebut dia.

Dia menilai bahwa penunjukan Aziz Syamsuddin sebagai ketua DPR RI di luar dari prosedur tentu bertentangan dengan mekanisme, baik di internal DPR RI sebagai lembaga tinggi negara atau partai politik itu sendiri.

“Sebagai sebuah lembaga tinggi negara, tentunya partai politik tetap harus menghormati setiap proses dan mekanisme yang berlaku, apalagi dengan agenda besar mengenai ketua DPR harus dipertontokan kepada publik bahwa wibawa kelembagaan ini jangan sampai terkoobtasi oleh keputusan-keputusan (di luar mekanisme yang ada),” papar dia.

“Ya kita lihat apakah DPR besok mengagendakan agenda tersebut. Saya masih percaya DPR RI bisa melihat secara jernih,” pungkas menteri perindustrian kabinet kerja Presiden Jokowi itu.

 

Novrijal Sikumbang

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang