Ketua Fraksi Partai Golkar Setya Novanto memberikan potongan tumpeng kepada Anggota Senior Fraksi Partai Golkar Hadi Soesilo Didampingi Sekretaris Fraksi Azis Syamsuddin dan Bendahara Fraksi Robert J Kardinal saat syukuran ulang Tahun Fraksi Partai Golkar Di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/2/2016). Syukuran ulang Tahun Fraksi Partai Golkar yang Ke - 48 ini jatuh pada tanggapan 13 Februari.

Jakarta, Aktual.com – Direktur Eksekutif Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai penunjukkan figur yang pantas memimpin DPR RI harus diputuskan DPP Partai Golkar melalui rapat pleno internal partai.

Hal itu diungkapkan Ujang menanggapi penunjukan langsung Aziz Syamsuddin oleh Setya Novanto untuk menggantikan dirinya sebagai Ketua DPR RI.

“Golkar itu partai politik yang matang dan dewasa, bukan toko kelontong,” kata Ujang kepada wartawan di Jakarta, Senin (11/12).

Menurutnya, penunjukan Aziz secara sepihak itu hanya akan menambah gejolak internal dan menjadikan Golkar semakin terpuruk. Mengingat, partai berlogo pohon beringin saat ini tengah mendapatkan musibah yang bertubi-tubi.

Ujang pun menyebut partai kuning ini kerap menjadi tumbal dari tindakan kadernya sendiri. Beberapa kasus di antaranya adalah Kasus Bulog dan Lumpur Lapindo.

“Masa Golkar selalu jadi tumbal dari hasrat dan nafsu oknum yang gila kekuasaan? Harusnya seluruh stakeholder bersatu untuk menyelamatkan Golkar yang saat ini elektabilitasnya semakin hancur akibat kasus hukum Novanto,” jelas Ujang.

Dengan penunjukan sepihak ini, Ujang menduga bahwa Setnov tetap tidak rela kehilangan kekuasaanya di DPR dan Partai Golkar meskipun kini ia sudah berada di balik jeruji besi KPK.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby