Darmin Nasution

Jakarta, Aktual.com – Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengklaim laju inflasi tahun ini bisa rendah di angka 3,1 persen. Pasalnya, hingga akhir November 2017, laju inflasi hanya mencapai di kisaran 2,87 persen sampai 2,89 persen.

Inflasi yang rendah ini, klaim dia, sebagai bukti bahwa pemerintah sudah bisa menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Karena pendapatan masyarakat tetap terjaga, tak tergerus laju inflasi.

“Sekalipun pertumbuhan kita itu berada di kisaran 5 persen, tapi angka tersebut tetap berkualitas. Apalagi indikatornya itu bisa dilihat dari menurunnya tingkat kemiskinan dari 11,2 persen menjadi 10,64 persen,” jelas Darmin di Jakarta, Senin (11/12).

Selain itu, klaim dia, rasio gini alias tingkat ketimpangan mengalami penurunan. Memang turun tapi sangat tipis, cuma 0,001 poin dari sebelumnya 0,394 pada September 2016 menjadi 0,393 pada Maret 2017.

Menurutnya, dengan dua indikator tesebut ditambah tren inflasi yang rendah, bisa disebut perekonomian Indonesia saat ini diklaimnya lebih baik dari zaman Orde Baru (Orba). “Inflasi rendah itu terjadi dua tahun belakangan. Dan ini karen dipicu oleh stabilitas tingkat harga-harga 2-3 tahun terakhir. Dan tiga tahun terakhir ini di kisaran antara 3-3,5 persen,” jelas dia.

Kondisi seperti itu, katanya, belum pernah terjadi dalam beberapa tahun yang lalu dan terjadi secara berturut. “Bahkan di masa pemerintahan Orde Baru itu pertumbuhan ekonomi memang tinggi, lebih tinggi dari sekarang, sekitar 7-8%. Tapi inflasinya juga mencapai double digit. Itu tak bagus juga,” dia menjelaskan.

Pemerintah sendiri, kata dia, memiliki target inflasi mencapai 4 persen plus minus 1 persen. Tapi dengan kondisi di November yang sudah di angka 2,87 persen sampai 2,89 persen, maka hingga akhir tahun bisa sampai 3,1 persen.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby