Aktivitas bongkar muat di pelabuhan peti kemas ekspor Impor Jakarta International Container Terminal (JICT) di Jakarta, Jumat (9/9). Dua pengelola terminal peti kemas ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok yakni Jakarta International Container Terminal (JICT) dan TPK Koja memberlakukan biaya jasa penimbangan peti kemas ekspor pada auto gate JICT-TPK Koja sebesar Rp50.000 per boks. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Jakarta, Aktual.com – Jelang tutup tahun, bukan berarti kegiatan semakin sepi untuk pelabuhan. Pada bulan November saja, pelabuhan petikemas terbesar di Indonesia, Jakarta International Container Terminal (JICT) sudah kedatangan 112 kapal dengan rata-rata 100 kunjungan setiap bulannya.

Hari ini JICT kembali melayani kapal baru MV Navios Amarnth. Kapal dengan bobot kapasitas 4.300 TEUs (satuan ukuran petikemas 20 kaki) memiliki rute panjang tujuan intra Asia yakni Dalian – Cingang – Lianyunggang – Kwangyang – Pusan – Shanghai – Nansha – Singapore – Portklang – Jakarta – Surabaya – Manila – Dalian.

Layanan ini dinamakan Korea – China – South East Asia atau ‘KCS service’. Perusahaan pelayanan CMA CGM yang mengooperasikan service ini dengan jadwal rutin setiap akhir minggu.

Selain KCS, beberapa rute service CMA CGM juga dilayani oleh JICT diantaranya SEANE Service, JAX, Chin-1, dan CSJ service.

Direktur Utama JICT Gunta Prabawa sangat mengapresiasi kepercayaan pelanggan yang diberikan kepada JICT.

“Walau sangat sibuk jelang tutup tahun, terminal (JICT) tetap komitmen dengan kinerja terbaik sehingga meningkatkan pengalaman bagi pelanggan dan juga meningkatkan layanan,” kata Gunta, di Jakarta, Selasa (12/12).

Sementara itu nahkoda kapal Capt Artez Artemio mengungkapkan harapannya terhadap pelayanan optimal di JICT.

“Kami berharap sinergi dengan terminal berjalan baik sehingga bisa akselerasi kinerja,” kata Artez.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby