Kuta, Aktual.com – General Manager PT Angkasa Pura I Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Yanus Suprayogi meminta kepada semua elemen untuk bahu membahu me-recovery pariwisata Bali yang tengah anjlok akibat becana erupsi Gunung Agung. Menurutnya, terjadi penurunan drastis jumlah kedatangan turis ke Bali sejak bencana erupsi Gunung Agung.
“Sejauh ini perkembangan bandara kita tahu bersama, penumpang itu turun sekitar 40-50 persen. Dari 60 ribu penumpang tinggal tersisa 30-40 ribu penumpang,” kata Yanus di Kuta, Bali, Rabu (13/12).
Menurutnya, penurunan penumpang itu terjadi untuk kedatangan domestik dan internasional. Khusus untuk kedatangan internasional Yanus menyebut kondisinya lebih memprihatinkan, karena semakin banyak yang melakukan pembatalan kedatangan.
“Terutama China yang tak mau terbang ke Bali, Jepang juga dan negara-negara tetangga lain,” paparnya. Kebanyakan dari mereka mengonfirmasi pembatalan kedatangan karena khawatir imbas dari letusan gunung yang terletak di Kabupaten Karangasem tersebut.
“Alasan mereka khawatir, tidak berani. Sekarang itu kondisinya hampir semua maskapai mengalami penurunan,” ujarnya.
Yanus memastikan belum banyak maskapai yang melakukan pemberangkatan terbang ke Pulau Dewata. “Pesawatnya banyak, tapi penumpangnya yang berkurang,” papar Yanus.
Ia meminta kepada media untuk ikut membantu me-recovery pariwisata yang tengah drop.
“Dalam kondisi seperti ini hendaknya diberitakan yang berimbang. Sekarang yang diberitakan cuma Gunung Agung meletus dan pengungsian. Tolong yang fair. Obyek wisata kita yang lain masih aman. Saya minta itu diekspos ramai-ramai agar recovery kita lebih cepat,” harapnya.
Yanus menegaskan Bandara Ngurah Rai telah memiliki skenario soal bencana erupsi Gunung Agung. Jika akhirnya turis terpaksa menginap di Bandara Ngurah Rai karena ditutup, jika ingin tidur di bandara telah disiapkan tempat yang nyaman. Ia menjamin makanan dan minuman juga telah disiapkannya. Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu ketika bandara terpaksa ditutup akibat abu vulkanik Gunung Agung.
(Reporter: Bobby Andalan, Bali)
Artikel ini ditulis oleh:
Eka