Tanjungpandan, Aktual.com – PLN Wilayah Bangka Belitung kembangkan objek wisata berbasis masyarakat di Belitung melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Desa tersebut adalah desa wisata terong.
Desa wisata terong menawarkan kawasan wisata yang tak kalah menarik. Pengunjung dapat menikmati paket wisata berupa tanam dan panen sayur sawi, makan bedulang, outbond, dan camping.
Makan bedulang merupakan tradisi makan khas Belitung, dimana satu dulang terdiri atas nasi, satu ekor ikan bakar, satu potong ikan sayur (lebih dikenal dengan gangan), cuki goreng, sambal serai, daun singkong dan sayur genjer. Satu dulang cukup untuk dimakan bersama empat orang melingkar.
Lebih dari itu, disini pengunjung juga dapat menikmati pengalaman menganyam dan melukis caping.
Awalnya lokasi yang dijadikan sebagai tempat wisata ini merupakan lubang bekas tambang timah. Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir warga desa bersama dengan para pemuda kompak menimbun lubang tersebut kemudian mengolahya menjadi kawasan wisata yang menarik untuk dikunjungi.
Pengelola seluruhnya adalah anggota dan komunitas desa terong dengan melibatkan perangkat desa, pemuda, ibu-ibu dan bapak-bapak.
“Saat ini kondisi kelistrikan di pulau Belitung sudah surplus, PLN mendukung pariwisata Belitung baik melalui kesiapan listrik maupun program-program CSR” ujar General Manager PLN Wilayah Bangka Belitung, Susiana Mutia, Kamis (14/12).
Dalam melaksanakan program CSR, PLN senantiasa menggandeng segenap stakeholder terkait antara lain perwakilan dari Kementerian Pariwisata, Dinas Pariwisata Kabupaten Belitung, Ketua Destination Management Organization (DMO), dan para kepala desa serta tokoh masyarakat.
Untuk mendorong pertumbuhan pariwisata, saat ini Belitung memiliki kawasan ekonomi khusus (KEK) di Tanjung Kelayang dan kawasan tata kelola destinasi wisata yang ada di Kecamatan Sijuk dan Tanjungpandan. Adanya bantuan CSR PLN ini diharapkan mampu menyiapkan komunitas-komunitas dan desa-desa yang ada menjadi destinasi wisata yang layak dikunjungi. Sehingga nantinya dapat meningkatkan taraf hidup dan kemandirian masyarakat.
Di lain sisi, pengembangan dan pembinaan desa wisata tersebut diiringi dengan konsep pembentukan kawasan desa wisata green energy. Di mana pada desa-desa binaan tersebut didorong untuk menjadi desa tertib listrik dan menggunakan peralatan listrik modern seperti kompor listrik dan perahu motor listrik.
(Reporter: Dadangsah Dapunta)
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka