fahri Hamzah

Jakarta, Aktual.com – Pengadilan Tinggi Jakarta, menolak upaya banding dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terhadap putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tanggal 14 Desember 2016, yang memenangkan Fahri Hamzah.

“Kami telah mendapatkan surat pemberitahuan putusan Pengadilan Tinggi Nomor 539/pdt/2017/TDKI yang intinya menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan,” terang kuasa hukum Fahri Hamzah, Muzahid, Kamis (14/12).

Kata dia, putusan banding tersebut menguatkan putusan PN Jaksel, di mana PKS tidak boleh melakukan tindakan apa pun terhadap status keanggotaan kliennya di partai serta kedudukan Fahri di DPR.

Hasil upaya hukum tingkat dua ini juga memperkuat putusan PN Jaksel yang menyatakan tidak sah dan atau batal demi hukum mengenai langkah PKS terkait pemberhentian Fahri dari semua jenjang keanggotaan partai pada 11 Maret 2016.

‎”Kemudian menyatakan batal demi hukum atau tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat surat keputusam nomor 463 dan seterusnya, tertanggal 1 April 2016 tentang pemberhentian penggugat sebagai anggota PKS,” ujarnya.

Selain itu‎, dalam putusan tersebut juga meminta PKS merehabilitasi harkat, martabat, dan kedudukan Fahri seperti semula. Bahkan, memerintahkan kepada PKS untuk membayar ganti rugi terhadap Fahri.

‎”Menghukum tergugat 1, tergugat 2 dan 3 secara bersama-sama untuk membayar ganti rugi pada penggugat secara tunai kerugian imateriil pada penggugat sebesar Rp30 miliar. Itulah bunyi putusan pada Desember 2016,” papar Muzahid.

Adapun pihak yang digugat oleh Fahri yakni tergugat I Presiden PKS Sohibul Iman, tergugat II Majelis Tahkim PKS, dan tergugat III Badan Penegak Disiplin organisasi PKS.

Dengan kemenangan itu, Fahri tak akan menyerang partainya seperti mengajukan gugatan materiil. Meski begitu, Fahri siap melawan bila ia kembali diserang orang-orang yang dianggapnya merusak PKS.

Sebab, ia mengklaim memiliki peluru untuk melawan serangan-serangan itu. “Saya sebenarnya banyak peluru, serangannya bisa mematikan tapi kan saya kader, tapi kalau ada orang yang merusak partai dari dalam, ya saya injek juga nanti,” tegasnya.

Fahri merasa perlu bersikap keras menentang petinggi-petinggi PKS yang dianggapnya justru merusak partai. “Karena kalau enggak, ini partai memang busuk terus kok karena kelakuan kekanak-kanakan terus menerus ini,” tandasnya.

(Reporter: Fadlan Syiam Butho)

 

Artikel ini ditulis oleh:

Eka