Jakarta, Aktual.com – “Kepada seluruh kader Partai Golkar dipersilahkan tetap berdiri untuk membaca Ikrar Pancabakti dan menyanyikan Hyme Partai Golkar,” ucap protoker.
Pernyataan tersebut adalah ucapan yang dilontarkan oleh protokoler dalam acara pembukaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar di Gedung JCC, Jakarta, Senin (18/12) malam.
Semua hadirin pun mengikuti arahan dari protokoler yang berada di sisi kiri panggung, baik pada kader Golkar ataupun non kader. Sebelumnya, semua orang yang menghadiri pembukaan Munaslub telah menyanyikan Indonesia Raya dengan semangat yang dilanjutkan dengan mengheningkan cipta dan pembacaan Pancasila.
Beberapa tamu undangan yang notabene bukan kader Golkar memang hadir dalam pembukaan Munaslub partai ini, antara lain adalah Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Presiden Joko Widodo, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang dan beberapa beberapa menteri dari Kabinet Kerja.
Nama-nama di atas pun kembali duduk sesuai dengan arahan protokoler dan acara pun dilanjutkan dengan pembacaan Ikrar Pancabakti dan menyanyikan Hymne Partai Golkar.
Menariknya, ada satu orang yang menarik perhatian ketika semua kader partai Golkar tetap berdiri. Ia bukanlah kader Golkar, bukan juga para sesepuh seperti BJ Habibie, Akbar Tanjung ataupun Ginanjar Kartasasmita.
Namun, seseorang itu adalah tamu undangan yang bukan dari bagian atau kader Partai Golkar. Ia tetap berdiri selayaknya bagian dan seolah menjadi kader dari partai berlambang pohon beringin itu.
Orang itu adalah Presiden Joko Widodo. Ya, pria yang familiar dengan nama Jokowi tetap berdiri di tengah pembacaan Ikrar Pancabakti dan dinyanyikannya Hymne Golkar meskipun acara itu juga dihadiri oleh Megawati Soekarnoputri, Yasonna Laolly dan Pramono Anung, yang menjadi kader dari partai asal Jokowi, PDIP.
Usai itu, Ketua Harian Golkar yang menjadi Ketua OC Munaslub, Nurdin Halid pun memuji sikap yang diambil oleh Jokowi.
“Hadirin semua, berikan applaus untuk Presiden Joko Widodo,” ucapnya dengan spontan ketika akan memberikan sambutan.
Semua orang, baik peserta maupun tamu undangan pun bertepuk tangan sesuai dengan himbauan Nurdin.
“Kenapa kita berikan applaus? Karena Presiden tetap berdiri ketika dibacakan Ikrar Pancabakti dan dinyanyikan Hymne Partai Golkar,” tambah Nurdin.
Belum dapat dipastikan apa yang menjadi motif Jokowi. Namun, sikapnya menjadi satu hal yang menarik dalam pembukaan Munaslub Partai Golkar.
(Reporer: Teuku Wildan)
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan
Eka

















