Jakarta, Aktual.com – PPP Kubu Muktamar Jakarta oleh Djan Faridz menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) III PPP, tetapi pada pagelaran tersebut panitia tidak memasang foto Joko Widodo (Jokowi) sebagai kandidat Presiden pada Pemilu 2019 mendatang, apa dibalik alasan ini?
Tak dipasangnya foto Jokowi ternyata sebagai tanda jika PPP kubu Djan Faridz tidak lagi tergabung pada partai barisan pendukung Jokowi untuk perhelatan Pemilihan Pilpres 2019 mendatang.
Hal ini pun telah terkonfirmasi oleh Ketua Panitia acara tersebut, Yunus Razak. Kepada Media, Yunus mengungkapkan, tidak terpasangnya foto Jokowi sebagai bentuk kekecewaan atas respon pemerintah yang tidak juga mengindahkan putusan Mahkamah Agung (MA).
“Mohon maaf, atas masukan umat Islam foto Pak Jokowi tidak ada dibanner acara sebagimana biasa. Ini respons atas tidak diindahkannya putusan MA oleh Menkumham selaku perwakilan pemerintah,” jelas Yunus di acara rapimnas, Jakarta, Rabu (20/12).
Yunus mengatakan PPP adalah partai Islam yang sudah mengikuti 9 kali Pemilu. Tetapi paska Pemilu edisi terakhir, ia menilai bahwa terdapat tindakan yang berusaha memecah belah partai berlambang Ka’bah ini.
Indikasi nyata dari pecah belah tersebut adalah keluarnya Surat Keputusan (SK) Menkumham atas hasil Muktamar Surabaya.
“Inilah proses awal penghancuran oleh pemerintah melalui Menkumham,” sesal Yunus.
Yunus melanjutkan, pemerintah seperti telah mengaktifkan bom waktu kepada partainya, tujuannya adalah penghancuran tidak dapat mengikuti pemilu selanjutnya.
“Fakta diatas menunjukkan ada skenario besar yang ingin PPP lenyap, hilangnya partai berbasis Islam di politik Indonesia,” tukas dia.
Pewarta : Teuku Wildan A.
Pimpinan Nasional (Rapimnas) III Partai Persatuan Pembangunan (PPP) muktamar Jakarta atau kubu Djan Faridz tampak tidak disertai dengan pemasangan foto dukungan terhadap Joko Widodo sebagai kandidat Presiden pada Pemilu 2019 mendatang.
Hal ini merupakan sebuah tanda bahwa PPP kubu Djan Faridz tidak lagi tergabung dalam pendukung Jokowi untuk perhelatan Pemilihan Pilpres 2019 mendatang.
Kode ini pun telah terkonfirmasi oleh Ketua Panitia acara tersebut, Yunus Razak. Kepada wartawan, ia menyatakan, tidakadanya foto Jokowi sebagai bentuk kekecewaan atas respon pemerintah yang tidak juga mengindahkan putusan Mahkamah Agung (MA).
“Mohon maaf, atas masukan umat Islam foto Pak Jokowi tidak ada dibanner acara sebagimana biasa. Ini respons atas tidak diindahkannya putusan MA oleh Menkumham selaku perwakilan pemerintah,” kata Yunus di acara rapimnas, Jakarta, Rabu (20/12).
Yunus mengatakan PPP adalah partai Islam yang sudah mengikuti 9 kali Pemilu. Namun pasca Pemilu edisi terakhir, ia menilai bahwa terdapat tindakan yang berusaha memecah belah partai berlambang Ka’bah ini.
Indikasi nyata dari pecah belah tersebut adalah keluarnya Surat Keputusan (SK) Menkumham atas hasil Muktamar Surabaya.
“Inilah proses awal penghancuran oleh pemerintah melalui Menkumham,” ucap Yunus.
Yunus melanjutkan, pemerintah seperti telah mengaktifkan bom waktu kepada partainya, tujuannya adalah penghancuran tidak dapat mengikuti pemilu selanjutnya.
“Fakta diatas menunjukkan ada skenario besar yang ingin PPP lenyap, hilangnya partai berbasis Islam di politik Indonesia,” pungkasnya.
Pewarta : Teuku Wildan A.
Artikel ini ditulis oleh:
Bawaan Situs