Sejumlah pengunjung car free day belajar cara membuat batik di kawasan Bunderan HI, Jakarta, Minggu (22/10/2017). Komunitas batik Pal Batu mengajak para pengunjung car free day untuk belajar membuat batik dan sekaligus menggalang dana dana untuk para anak yatim piatu. AKTUAL/Munzir
Jakarta, Aktual.com – Pemerintah mengatakan industri batik nasional tengah mengalami kelesuan. Hal ini terlihat dari anjloknya pemasaran batik, ditambah sulitnya mencari bahan baku khususnya bahan tenun sutra dan cat pewarna.
Karena itu pemerintah berjanji akan memberi dorongan agar industri batik nasional dapat kembali bergairah.
“Pada 2009 batik diakui UNESCO sebagai identitas bangsa, itu membangkitkan para perajin dan industri batik nas untuk  terus berinovasi,” kata Dirjen IKM Kemperin, Gati Wibawaningsih secara tertulis, Rabu (20/12).
Gati menjelaskan, sampai saat ini ada 101 sentra batik di Indonesia, mulai dari Medan sampai Papua. Indonesia masih mejadi market leader ekspor batik, dengan nilai  51,15 juta dollar AS pada 2016, dengan pasar utama, Jepang, AS dan Eropa. Namun diakuinya perkembangan akhir-akhir ini penjualan batik turun, khususnya di pasar domestik.
“Makanya saya senang dengan APPBI ini yang kaya akan data, saya yakin APPBI akan membantu bangkitnya batik nasional,” kata Gati.