Jakarta, Aktual.com – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tampak tenang-tenang saja menanggapi dugaan keterlibatan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam kasus korupsi KTP Elektronik. Demikian terungkap usai Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto angkat bicara tentang hal tersebut.
Hasto pun mengeluarkan alasan klasik, dengan menyebut semua pihak harus tetap menghormati asas praduga tak bersalah.
“Ya kalau sekedar disebut, bagaimana dengan praduga tak bersalah? kan harus kita hormati. Kecuali statusnya terpidana, partai tentu melakukan evaluasi-evaluasi,” jelas Hasto di Jakarta, Kamis (21/12).
Hasto menambahkan, jika nama Ganjar dan beberapa nama politisi PDIP lainnya disebut dalam dakwaan kasus korupsi KTP Elektronik terhadap mantan dua pejabat Kemendagri, Irman dan Sugiharto, merupakan masalah politik. Ia meragukan jika hal tersebut murni masalah hukum.
Ia pun menegaskan jika saat pengadaan KTP Elektronik pada 2011-2012 lalu, posisi partainya adalah oposisi yang berada di luar pemerintahan.
“Kami tidak punya kemampuan designer. Jangankan mendesign, orang dekat dengan PDIP berpikir (ulang) saat itu,” kata dia.
Sebelumnya, dalam dakwaan terhadap dua mantan pejabat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Irman dan Sugiharto, setidaknya terdapat empat nama politisi PDIP yang ikut menerima sejumlah uang panas e-KTP.
Berikut nama-nama politisi PDIP yang diduga terlibat dalam KTP Elektronik:
1. Olly Dondokambe menerima 1,2 juta dollar AS
2. Arif Wibowo menerima 108.000 dollar AS.
3. Ganjar Pranowo menerima 520.000 dollar AS.
4. Yasonna Laolly menerima 84.000 dollar AS.
Teuku Wildan
Artikel ini ditulis oleh: