Jakarta, Aktual.com – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memiliki kisah tersendiri dengan Presiden ke-4 Abdurahman Wahid atau yang biasa dikenal  sebagai Gus Dur. Kisah ini terjadi saat menjelang majunya Gus Dur sebagai Calon Presiden pada 1999 silam.

Alkisah, pada 19 Oktober 1999, beberapa jam setelah ditolaknya pertanggungjawaban Presiden BJ Habibie oleh MPR, Gus Dur memiliki rencana yang terbilang spontan untuk melaju sebagai Calon Presiden.

Rencana itu pun disampaikan Gus Dur kepada Khofifah melalui telepon.

“Ketika pertanggungjawaban Presiden Habibie ditolak MPR, itu sudah jam 12 malam. Waktu itu Gus Dur telepon saya, beliau dawuh, Mba Khofifah, besok saya nyalon presiden,” ucap Khofifah dalam acara Sewindu Haul Gus Dur di Jakarta, Jum’at (22/12) malam.

Saat itu, Khofifah yang menjadi Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa di MPR.

Khofifah pun kelabakan karena diintruksikan oleh Gus Dur untuk menyiapkan segala persiapan dan persyaratan guna untuk pendaftaran Capres. Sementara, batas waktu pendaftaran Capres adalah pukul 07.00 atau beberapa jam usai Khofifah menerima telepon dari Gus Dur.

Beberapa persyaratan tersebut di antaranya adalah Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), surat dari kejaksaan dan surat tentang kepailitan.

“Mestinya SKCK dikeluarkan oleh Polres Jakarta Selatan, tapi siapa yang bisa ngetuk pintu Kapolres jam 1 pagi? Satu, butuh surat dari polisi, butuh surat dari kejaksaan bahwa Gus Dur tidak bermasalah hukum,” kata Khofifah.

Tanpa pikir panjang, Gus Dur ternyata membuat dan menandatangani sendiri surat-surat tersebut.

“Saya KH Abdurrahman Wahid, menyatakan bahwa saya berkelakuan baik, ditandatangani sendiri. Surat bermasalah hukum dan pailit pun sama,” ujar Khofifah.

Tidak berhenti di situ, Khofifah pun kembali dihinggapi rasa panik saat adanya proses verifikasi data Capres yang dilakukan oleh Sekjen MPR. Namun ajaibnya, segala berkas yang dibuat cepat itu bisa lolos dan Gus Dur bisa bersaing dengan Megawati Sukarnoputri pada pemilihan tersebut.

“Jadi yang paling deg-degan saat itu adalah saya. Anehnya Subhanallah, Pak Sekjen MPR mengatakan bahwa persyaratan Gus Dur semuanya lengkap. Selesai pemilihan, Gus Dur Alhamdulillah terpilih sebagai capres dan Alhamdulillah terpilih sebagai presiden,” kata dia.

Pewarta : Teuku Wildan A.

 

Foto : NU online

Artikel ini ditulis oleh:

Bawaan Situs