Jakarta, Aktual.com – Presiden Joko Widodo harus selektif dalam memilih pasangan jika ingin kembali maju dalam pemilihan presiden 2019 mendatang.
Menurut politikus senior PDIP Beathor Suryadi, calon wakil presiden yang dipilih harus paham sekaligus mampu mengatasi permasalahan ekonomi Indonesia.
“Presiden Jokowi harus hati-hati dalam memilih calon wakil presidennya. Begitu banyak yang berminat tapi apakah mereka paham tentang tantangan ekonomi kita yang semakin berat?” ujar dia, Sabtu (23/12).
Hanya saja hal tersebut tidak mudah, sebut mantan anggota DPR RI, mengelola negara di tengah ancaman melebarnya defisit APBN.
Saat ini utang yang ditanggung sudah mendekati angka 4.000 triliun, sementara undang-undang memberi batas toleransi defisit APBN maksimal sebesar 3% dari PDB.
“Calon wapres yang akan dipilih Jokowi sebagai paslonnya mesti memiliki lompatan gagasan atas beban LOI, Bank Dunia dan IMF terhadap Indonesia,” ungkap Beathor.
Jika merujuk itu, nama yang pas, kata dia, adalah Rizal Ramli. Mantan Menko Maritim itu memiliki kemampuan mengatasi masalah ini.
Selama ini, Rizal melakukan perlawanan terhadap beban pajak dan pengetatan anggaran, dua hal yang menjadi garis kebijakan IMF dan World Bank.
Pajak yang dipungut tidak digunakan untuk membangun tapi untuk kelancaran membayar bunga dan cicilan kepada World Bank dan IMF.
“Agar dilirik Presiden Jokowi, dalam waktu dekat ini Rizal Ramli harus keluarkan gagasan-gagasan terkait masalah ini,” tegasnya.
Fadlan Syiam Butho dan Teuku Wildan
Artikel ini ditulis oleh: