Pekerja Pelabuhan Minta JICT Tidak PHK 400 Pekerja
Ketua Serikat Pekerja Container (SPC) Sabar Royani (tengah) mengangkat tangan bersama Ketua Serikat Pekerja JICT Hazris Malsyah (ketiga kiri) dan Ketua Serikat Pekerja Pelindo II Nofal Hayin (ketiga kanan) serta perwakilan 10.000 buruh pelabuhan Indonesia, usai memberikan pernyataan dukungan terhadap penolakan PHK massal 400 buruh outsourcing di Jakarta International Container Terminal (JICT), Jakarta, Selasa (26/12/2017). Berkomitmen untuk melanjutkan agenda menyelamatkan aset nasional dan menegakkan keadilan bagi pekerja JICT, keputusan PHK massal tersebut terindikasi melawan aturan dan Undang-Undang Ketenagakerjaan. Jika putusan kontroversial ini tetap dijalankan, buruh pelabuhan akan melakukan demo besar-besaran termasuk menutup Pelabuhan Tanjung Priok. AKTUAL/Tino Oktaviano
Ketua Serikat Pekerja Container (SPC) Sabar Royani (tengah) mengangkat tangan bersama Ketua Serikat Pekerja JICT Hazris Malsyah (ketiga kiri) dan Ketua Serikat Pekerja Pelindo II Nofal Hayin (ketiga kanan) serta perwakilan 10.000 buruh pelabuhan Indonesia, usai memberikan pernyataan dukungan terhadap penolakan PHK massal 400 buruh outsourcing di Jakarta International Container Terminal (JICT), Jakarta, Selasa (26/12/2017). Berkomitmen untuk melanjutkan agenda menyelamatkan aset nasional dan menegakkan keadilan bagi pekerja JICT, keputusan PHK massal tersebut terindikasi melawan aturan dan Undang-Undang Ketenagakerjaan. Jika putusan kontroversial ini tetap dijalankan, buruh pelabuhan akan melakukan demo besar-besaran termasuk menutup Pelabuhan Tanjung Priok. AKTUAL/Tino Oktaviano
Ketua Serikat Pekerja Container (SPC) Sabar Royani (tengah) mengangkat tangan bersama Ketua Serikat Pekerja JICT Hazris Malsyah (ketiga kiri) dan Ketua Serikat Pekerja Pelindo II Nofal Hayin (ketiga kanan) serta perwakilan 10.000 buruh pelabuhan Indonesia, usai memberikan pernyataan dukungan terhadap penolakan PHK massal 400 buruh outsourcing di Jakarta International Container Terminal (JICT), Jakarta, Selasa (26/12/2017). Berkomitmen untuk melanjutkan agenda menyelamatkan aset nasional dan menegakkan keadilan bagi pekerja JICT, keputusan PHK massal tersebut terindikasi melawan aturan dan Undang-Undang Ketenagakerjaan. Jika putusan kontroversial ini tetap dijalankan, buruh pelabuhan akan melakukan demo besar-besaran termasuk menutup Pelabuhan Tanjung Priok. AKTUAL/Tino Oktaviano
Sekjen SP Multi Terminal Indonesia (MTI) Hairuddin Pasaribu (kedua kiri) memberikan pernyataan dukungan terhadap penolakan PHK massal 400 buruh outsourcing di Jakarta International Container Terminal (JICT), Jakarta, Selasa (26/12/2017). Berkomitmen untuk melanjutkan agenda menyelamatkan aset nasional dan menegakkan keadilan bagi pekerja JICT, keputusan PHK massal tersebut terindikasi melawan aturan dan Undang-Undang Ketenagakerjaan. Jika putusan kontroversial ini tetap dijalankan, buruh pelabuhan akan melakukan demo besar-besaran termasuk menutup Pelabuhan Tanjung Priok. AKTUAL/Tino Oktaviano
Sekjen SP Multi Terminal Indonesia (MTI) Hairuddin Pasaribu memberikan pernyataan dukungan terhadap penolakan PHK massal 400 buruh outsourcing di Jakarta International Container Terminal (JICT), Jakarta, Selasa (26/12/2017). Berkomitmen untuk melanjutkan agenda menyelamatkan aset nasional dan menegakkan keadilan bagi pekerja JICT, keputusan PHK massal tersebut terindikasi melawan aturan dan Undang-Undang Ketenagakerjaan. Jika putusan kontroversial ini tetap dijalankan, buruh pelabuhan akan melakukan demo besar-besaran termasuk menutup Pelabuhan Tanjung Priok. AKTUAL/Tino Oktaviano
Ketua Serikat Pekerja JICT Hazris Malsyah memberikan pernyataan dukungan terhadap penolakan PHK massal 400 buruh outsourcing di Jakarta International Container Terminal (JICT), Jakarta, Selasa (26/12/2017). Berkomitmen untuk melanjutkan agenda menyelamatkan aset nasional dan menegakkan keadilan bagi pekerja JICT, keputusan PHK massal tersebut terindikasi melawan aturan dan Undang-Undang Ketenagakerjaan. Jika putusan kontroversial ini tetap dijalankan, buruh pelabuhan akan melakukan demo besar-besaran termasuk menutup Pelabuhan Tanjung Priok. AKTUAL/Tino Oktaviano
Ketua Serikat Pekerja Container (SPC) Sabar Royani (tengah) mengangkat tangan bersama Ketua Serikat Pekerja JICT Hazris Malsyah (ketiga kiri) dan Ketua Serikat Pekerja Pelindo II Nofal Hayin (ketiga kanan) serta perwakilan 10.000 buruh pelabuhan Indonesia, usai memberikan pernyataan dukungan terhadap penolakan PHK massal 400 buruh outsourcing di Jakarta International Container Terminal (JICT), Jakarta, Selasa (26/12/2017). Berkomitmen untuk melanjutkan agenda menyelamatkan aset nasional dan menegakkan keadilan bagi pekerja JICT, keputusan PHK massal tersebut terindikasi melawan aturan dan Undang-Undang Ketenagakerjaan. Jika putusan kontroversial ini tetap dijalankan, buruh pelabuhan akan melakukan demo besar-besaran termasuk menutup Pelabuhan Tanjung Priok. AKTUAL/Tino Oktaviano
Ketua Serikat Pekerja Container (SPC) Sabar Royani (tengah) memberikan pernyataan dukungan terhadap penolakan PHK massal 400 buruh outsourcing di Jakarta International Container Terminal (JICT), Jakarta, Selasa (26/12/2017). Berkomitmen untuk melanjutkan agenda menyelamatkan aset nasional dan menegakkan keadilan bagi pekerja JICT, keputusan PHK massal tersebut terindikasi melawan aturan dan Undang-Undang Ketenagakerjaan. Jika putusan kontroversial ini tetap dijalankan, buruh pelabuhan akan melakukan demo besar-besaran termasuk menutup Pelabuhan Tanjung Priok. AKTUAL/Tino Oktaviano